Ngajak Bayi Keliling Turki

Libur lebaran 2023 kemarin, anak saya Vira mengajak pakansi bersama. Saat itu anak saya baru punya bayi usia 8 bulan, karenanya, kami mencoba memilih destinasi yang cukup mudah bagi keluarga dengan anak bayi usia 8 bulan. Kami merencanakan liburan berlima, saya, istri, anak, menantu dan cucu. Setelah mempertimbangkan beberapa negara tujuan, kami sepakat liburan ke Turki. Kebetulan, anak dan menantu saya belum pernah ke Turki.

Bepergian jauh dengan bayi tentu memerlukan persiapan matang. Kami sengaja tidak ikut paket tour, karena paket tour biasanya memiliki jadwal yang padat dan waktunya terasa diburu-buru, sementara waktu kami harus fleksibel, mempersiapkan berbagai kemungkinan jika baby Kyra rewel dan perlu istirahat yang cukup. Dengan pertimbangan tersebut, kami memutuskan sewa mobil untuk keliling Turki selama 8 hari. Kami memesan tiket pesawat dengan Etihad, transit di Abu Dhabi, dan memesan akomodasi hotel secara mandiri lewat booking dot com, sementara sewa mobil melalui portal carrentals dot com.

Kami berangkat dari Jakarta tanggal 22 April 2023 sore, dan tiba di Abu Dhabi sekitar jam 11 malam waktu Abu Dhabi. Setelah transit sekitar 3 jam, kami melanjutkan perjalanan ke Istanbul dan tiba pada tanggal 23 April, sekitar pukul 6 pagi. Setelah melewati imigrasi, kami menuju tempat rental mobil. Disini drama konyol dimulai.. entah kenapa, saya tidak sadar saat melakukan pesanan mobil secara online, lokasi pengambilan mobil yang saya pilih adalah bandara Sabiha Gokcen, bukan bandara Istanbul Ataturk, jelas saja reservasi saya tidak ditemukan. Kemudian petugas rental menyadari bahwa saya memesan mobil di bandara Sabiha Gokcen, dan mengarahkan kami untuk kesana. Permasalahannya, jarak antara bandara Istanbul Ataturk dengan Sabiha Gokcen sangat jauh, sekitar 70km. Setelah sarapan dan beres2, kami naik taksi ke bandara Sabiha Gokcen, dan sampai sana, mobil yang saya pesan telah diberikan ke orang lain, karena telat lebih dari 3 jam. Apes bener.. akhirnya on the spot saya melakukan pesanan baru, dan mendapatkan SUV Dacia Duster, SUV kompak yang cukup untuk kami berlima dengan bawaan koper yang cukup banyak.

Setelah urusan sewa mobil kelar, kami segera menuju pusat kota Istanbul untuk berwisata di kompleks Blue Mosque, Hagia Sophia dan Topkapi Palace. Hari ini adalah lebaran hari kedua, sehingga kawasan Blue Mosque dan Hagia Sophia sangat padat dengan warga lokal yang merayakan idul fitri. Antrian masuk Hagia Sophia terlihat mengular ratusan meter sampai keliling plaza antara Blue Mosque dan Hagia Sophia. Melihat antrian ini, kami mengurungkan niat masuk Hagia Sophia, dengan pertimbangan, nanti kami akan bermalam lagi di Istanbul menjelang pulang. Sehingga kami hanya melihat Hagia Sophia dari luar saja. Kami lalu berkeliling kawasan Blue Mosque sampai ke istana Topkapi.

Sore harinya, kami meninggalkan Istanbul menuju Ankara, untuk bermalam di ibukota Turki ini. Kami bermalam di hotel Ickale Ankara, hotel bintang 4 yang berada di kawasan pusat kota Mustafa Kemal boulevard. Hotel bergaya klasik dengan rate yang cukup terjangkau, sekitar 1 juta per malam.

Hari kedua di Turki, 24 April, kami mengunjungi masjid terbesar di Ankara, Masjid Kocatepe. Arsitektur masjid ini sangat mirip dengan Blue Mosque di Istanbul. Kami tiba sekitar jam 11 siang dan setelah berkeliling kompleks masjid, menyempatkan sholat Dzuhur berjamaah di masjid yang indah ini. Dari masjid Kocatepe, kami menuju Ataturk Mausoleum, kompleks makam pendiri Turki modern, Kemal Ataturk. Mausoleum ini sangat megah, selain makam Ataturk, di mausoleum ini juga dimakamkan beberapa tokoh nasional Turki. Di sekeliling mausoleum terdapat bangunan museum sejarah Turki modern.

Sore harinya kami melanjutkan perjalanan menuju Cappadocia. Jarak sekitar 300km dari Ankara ke Cappadocia kami tempuh sekitar 3 jam, saya bergantian menyetir dengan menantu saya Naufal. Kami tiba di Cappadocia sekitar jam 9 malam. Kami menginap 2 malam di Naturels Cave house, hotel yang dipahat didalam tebing, serasa menjadi manusia gua selama dua hari. Hotel ini dikelola oleh satu keluarga yang ramah. Kami menyewa family suite, 2 kamar dalam satu gua, lengkap dengan private lounge, balkon dan akses rooftop.

Keesokan paginya, tanggal 25 April, kami memulai wisata ke kompleks wisata alam Goreme Open Air museum, tempat wisata ini sangat luas, ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi dengan gratis, tapi atraksi utamanya tentulah kumpulan batu karang yang di pada abad 17 dihuni oleh umat Kristen dengan memahat batu karang menjadi rumah tinggal dan gereja. Banyak sekali gereja di kompleks Goreme Open Air Museum ini, sebagian diantaranya memiliki lukisan-lukisan yang indah, namun sayang di banyak lokasi gereja ini wisatawan tidak diperkenankan mengambil foto.

Dari Goreme, kami melanjutkan wisata ke Uchisar valley dan Pigeon Valley. Kawasan Cappadocia memang banyak memiliki pemandangan batuan vulkanik yang bentuknya unik, lancip seperti kerucut. Batuan ini terbentuk dari proses semburan lumpur selama jutaan tahun yang kemudian membeku.

Tanggal 26 April subuh, kami bergegas menuju Love valley, salah satu lokasi yang banyak operator hot air balloon menawarkan wisata hot air balloon. Sayangnya, pagi itu cuaca kurang mendukung, angin terlalu kencang dan udara kurang dingin untuk membuat air balloon dapat mengembang sempurna. Ada beberapa air balloon yang coba di kembungkan, namun tidak berhasil, sehingga pagi itu tidak ada air balloon yang terbang. Kami akhirnya berwisata di sekitar Love valley, dengan tiang-tiang vulkanik yang bentuknya unik seperti jamur. Pagi itu ada beberapa pasangan yang melakukan sesi foto pernikahan di lokasi yang cantik ini.

Puas berkeliling di love valley, kami kembali hotel naturels cave, dan sarapan ala turki yang lezat telah menyambut kami. Sekitar jam 11 pagi kami checkout dari hotel dan melanjutkan perjalanan menuju Pamukkale. Dalam perjalanan, kami melewati kota Sultanhani, yang terkenal dengan bangunan Caravanserai, di masa lalu, bangunan ini merupakan tempat bertemunya pedagang antar kota untuk bertemu, bertransaksi, dan negosiasi dagang. Di samping Caravanserai ada restoran lokal yang terlihat ramai, kamipun mampir kesana, ternyata salah satu menu andalan disitu adalah Popmie produksi Indofood, bangga juga liat produk Indonesia laris di Turki.

Sorenya kami melanjutkan perjalanan ke Konya, mengunjungi Mevlana museum, dimana di dalamnya ada makam tokoh sufi Jalaluddin Rumi. Di Melvana museum ini juga terdapat kotak penyimpanan potongan janggut Nabi Muhammad SAW. Kami melanjutkan perjalanan ke Pamukkale dan tiba sekitar jam 11 malam, menginap di Venus Suite hotel.

Pagi 27 April, kami menuju Hierapolis, kota tua jaman Romawi yang terkenal dengan bangunan-bangunan megah peninggalan kekaisaran Romawi, dan juga kolam air hangat berbentuk kantung-kantung warna putih, sering juga disebut cotton candy. Kompleks Hierapolis ini sangat luas, perlu waktu seharian untuk melihat bangunan-bangunan disini, seperti Hadrian theatre, the Agora, sanctuary of Apollo.

Setelah seharian keliling Hierapolis, kami meninggalkan Pamukkale menuju Kusadasi, kota di tepi pantai yang cantik ini terkenal dengan seafoodnya. Meskipun berada di tepi laut, kontur kota Kusadasi berbukit-bukit, saat kami makan malam di restoran Seafood dekat hotel, perlu perjuangan untuk berjalan kaki kembali ke hotel karena tanjakan yang cukup curam.

Tanggal 28 April pagi, kami berangkat dari Kusadasi menuju Ephesus, ini merupakan kompleks reruntuhan kota Romawi yang relatif paling utuh di Turki. Disini kita bisa melihat stadium, Hercules gate, Celcus library. Pada jam-jam tertentu juga ada pementasan drama dengan setting jaman Romawi. Kota tua Ephesus merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Dari Ephesus, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bursa, yang terkenal dengan kota tuanya. Sore harinya kami melanjutkan perjalanan kembali ke Istanbul, menginap di Residence Inn Marriott Istanbul.

Hari terakhir di Turki, 29 April, waktunya belanja di Grand Bazaar, namun sebelumnya saya sempatkan bertemu teman kuliah saya Badahan, kami janjian jam 10 pagi dan bersama-sama menyusuri kawasan yang tidak turistik, namun menjadi favorit warga lokal. Kami minum teh hangat sambil melihat pemandangan selat bosphorus yang memisahkan Istanbul wilayah Eropa dengan Asia. Setelah makan siang, saya berpisah dengan sahabat saya, dan bergabung dengan keluarga di Grand Bazaar. Selanjutnya belanja di Taksim square. Puas jalan-jalan dan belanja di Taksim square, kami kembali ke hotel dan segera packing, karena besok subuh kami akan menuju Abu Dhabi.

30 April subuh, kami meninggalkan Istanbul dan tiba di Abu Dhabi jam 11 pagi, ada waktu transit sekitar 14 jam di Abu Dhabi. Sebelumnya kami telah apply visa transit secara online (gratis), sehingga kami tak menyia-nyiakan kesempatan transit ini untuk mengunjungi masjid Bin Zayed, masjid terbesar dan termegah di Uni Emirat Arab. Menumpang taksi dari bandara, kami tiba di masjid sekitar jam 13, di kompleks masjid ini ada mall yang cukup besar, kami makan siang dulu sebelum menglilingi kompleks masjid ini. Sekitar jam 6 sore, kami menuju ke kawasan corniche, melihat-liahat pemandangan kota Abu Dhabi dari kawasan pantai, dan makan malam disana. Jam 9 malam kami kembali ke bandara untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.

4 Comments Add yours

  1. Arman berkata:

    Halo mas Nelwin. Semoga sehat selalu. Sudah lama saya tdk mngunjungi blog anda. Terakhir dulu tahun 2018 pertama kali melihat informasi mengenai visa rusia di blog anda ini. Sth itu kolorna datang, sejak saat itu petualangan ke negeri lainnya terhenti. Awal 2023 baru cb bikin bucket list lg buat dkunjungi.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Hi Arman,
      Terima kasih sudah mampir lagi di pakansi. Semoga segera lanjut petualangan manca negaranya.. 😊🙏

      Suka

  2. syahrani fuad rusdi berkata:

    maaf bertanya biasanya om beli tiket pesawat ke luar negeri melalui aplikasi apa? saya punya rencana mau mengunjungi anak saya yg kuliah di negara yaman, terima kasih om

    Suka

    1. Hi Syahrani..
      Saya biasanya bandingkan beberapa online travel agency (OTA), baik yang lokal seperti traveloka dan tiket dot com, atau integrator internasional seperti skyscanner, kayak dan cheapoair.. dari situ saya cari yang paling kompetitif harganya

      Suka

Tinggalkan komentar