Lucerne, Swiss

Kaget bercampur sedih itulah perasaan yang timbul saat membaca artikel lawas Wikipedia  terbakarnya sebagian besar Jembatan Kapel  di tahun 1993, berikut sebagian besar lukisan penghias jembatan  namun saat ini semuanya telah diperbaiki kembali.

Ingatan kembali  di tahun 1992 saat itu adalah pertama kalinya  saya beserta istri melakukan perjalanan keluar negara bersama,  mengelilingi benua Eropa bagian Barat menggunakan transportasi darat  pilihannya. Perjalanan bermula di London selanjutnya dari  03 Agustus  hingga 15 Agustus 1992 ada 9 negara yang dikunjungi (Inggris-Perancis-Swiss-Italia-Jerman-Austria-Belgia-Belanda dan Luxemburg). Berbeda dengan sekarang, saat itu dibutuhkan visa masuk untuk setiap negara yang dikunjungi jadi di paspor tersedia 9 visa yang diurus pada tiap kantor perwakilan negara yang bersangkutan di Jakarta.

Pesawat udara yang membawa kami dari Singapura mendarat mulus di Bandara Heathrow suasana lengang di pagi buta menyambut kedatangan, konter Trafalgar’s agen wisata yang mengatur jadual perjalanan masih tutup semua urusan imigrasi lancar dan  langsung menuju hotel untuk beristirahat dan jalan-jalan singkat kota London dari siang hingga malam. Keesokan hari perjalanan dimulai menuju Perancis di benua Eropa melintasi selat Inggris dari kota Dover (Inggris) berlabuh di Calais (Perancis) menggunakan kapal laut P&O Ferries, P&O adalah perusahaan pengoperasian kapal feri Inggris yang saat ini berpusat di Dubai.

Agaknya semua wilayah di Swiss bisa dimasukan sebagai daftar tempat wisata karena keindahan negeri tersebut. Lucerne merupakan salah satu kota yang paling sering menjadi tujuan wisata dipenuhi bangunan abad pertengahan  yang berfungsi sebagai pertokoan, cafe atau toko souvenir berjalan  berkeliling sambil window shopping serasa jam berputar ke masa silam. Kota yang disebut juga Luzern itu memiliki beberapa obyek  istimewa diantaranya Jembatan Kapel  dan Monumen Singa.

Jembatan Kapel (Chapel Bridge) merupakan jembatan kayu tertutup yang membentang diagonal di atas sungai, nama jembatan dinamai sesuai Kapel Santo Petrus di dekatnya. Jembatan yang dibangun  pada abad XIV ini unik karena menyusuri jembatan terhias lukisan yang menunjukan aktifitas kota sementara bagian luar dinding jembatan dipenuhi tanaman hias yang semakin membuat jembatan menarik dan indah.

Jembatan Kapel adalah jembatan tertutup kayu tertua di Eropa sekaligus sebagai jembatan rangka tertua di dunia yang masih ada dan sekaligus berfungsi  sebagai simbol kota. Berdampingan dengan Jembatan Kapel berdiri menara setinggi 43 meter atau bernama  Wesserturm ( menara air) bersegi delapan terbuat dari batu bata yang dahulunya adalah bagian dari benteng militer Lucerne dan juga digunakan sebagai penjara bawah tanah. Yang menarik dari bangunan warisan ini adalah pemandangan dari sekitar jembatan tersebut ke area perkotaan Lucerne. Di sini para pengunjung bisa melihat danau Lucerne dan juga gereja Santo Petrus serta Water Tower yang berada di pertengahan jembatan.

Masih di Lucerne dibangun Monumen Singa (Lion Monument). Sebuah  patung  batu  singa yang sekarat di ukir di permukaan batu tebing  bekas tambang pasir, karya  seniman berbangsa Denmark atas gagasan seorang veteran  dibuat awal tahun 1800-an sebagai peringatan bagi  Garda Swiss yang rela membela keluarga kerajaan semasa Revolusi Perancis. Tetapi hanya sedikit orang menyadari ketika mereka melihat monumen bahwa ada bukan hanya satu tapi dua binatang yang berbeda dipahat di permukaan batu, singa lambang keberanian dan babi lambang kebencian. Swiss memiliki tradisi yang panjang sebagai pemasok tentara bayaran untuk negara asing. Dengan pembaruan konstitusi pertengahan abad XIX layanan tentara bayaran yang mendukung kekuatan asing dilarang dengan pengecualian  penjaga Swiss di Negara Kota Vatikan dengan kostum khas warna warni. Mark Twain penulis terkenal Amerika, menyebut Monumen Singa sebagai “bongkahan batu paling menyedihkan dan paling mengharukan di dunia”.

Naskah : Lutfi Djoko

Foto : Lutfi Djoko & London Pht

 

Tinggalkan komentar