Masjid Songjiang, China

Sebuah pagi yang cerah di bulan Oktober 2010 musim gugur masih memayungi kota
Shanghai (yang berarti kota tepi laut) ini adalah bulan terbaik untuk mengunjungi Cina
(September-Nopember) selain di bulan April-May. Bertolak dari apartemen One Park
Avenue tempat kami menginap di daerah Jing an kaki melangkah membawa ke perhentian
bis umum . Tujuan wisata kali ini Masjid Songjiang beralamat 21 Gongbeng Alleway,
Songjiang District sejauh 30 kilometer arah Barat pusat kota.

Tersembunyi di kota Metropolis diantara belantara gedung gedung beton masjid berdiri
sejak tahun 1364 dari zaman Dinasti Yuan, ini adalah masjid tertua di Shanghai
berarsitektur Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Di lansir dari China Highlight, selain Shanghai
masjid pertama yang dibangun oleh para pedagang Arab terletak di Beijing, Guangzhou,
Hangzhou dan Quanzhou. Masjid Songjiang mengalami beberapa kali renovasi selama
Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Pada tahun 1908, pemerintah kota Shanghai memasukan
masjid tersebut sebagai warisan budaya. Masjid mengalami perbaikan besar-besaran pada
tahun 1985 rampung 1989, tahun 1998 masjid kembali di renovasi atas dukungan biaya
pemerintah setempat.


Masjid dikelilingi taman-taman yang indah dan luas membuat lupa bahwa kita sedang
berada di kota Shanghai yang sibuk itu. Bagian terkenal dalam masjid adalah ruang sholat
dan ruang khotbah selain pada interior, dominasi seni Cina juga terdapat pada bagian luar
atau eksterior masjid.


Dominasi ciri khas Cina sudah terlihat pada pintu gerbang utama dengan atap yang model
atapnya melengkung dan lancip di ujungnya, ketersediaan ruang terbuka, penggunaan kayu
ukir dan warna merah serta kuning selalu menghiasi setiap bangunan. Ada dua jenis ukiran
yang terdapat pada kayu-kayu dengan sistim knock down (tanpa paku). Pertama, ukiran
dengan aksara Cina dan kedua aksara Arab klasik atau kaligrafi. Unsur lain pada masjid ialah
adanya ornamen naga yang terukir permanen di pagar tembok.
Dikatakan, orang Cina pertama yang untuk pertama kalinya berangkat berhaji menunaikan
rukun Islam yang kelima berasal dari masjid ini

Naskah dan foto: Lutfi Sriyono (l.sriyono@gmail.com)

Tinggalkan komentar