100 Tahun Gowes Batavia

Beberapa waktu lalu, saya mengunduh ebook Greetings From Jakarta, dari website penulis bukunya, Scott Merrillees. Buku ini berisi koleksi ratusan postcard yang menggambarkan suasana Jakarta (Batavia) pada tahun 1900-1940an.

Sungguh mengasyikkan membaca ebook ini. Jakarta pada masa itu terlihat cantik, dengan berbagai gedung dan monumen bergaya Eropa. Sepertinya pada masa itu Batavia setara dengan kota-kota di Eropa dengan bangunan dan infrastruktur yang baik.

Dalam buku tersebut banyak foto bangunan dan monumen yang sayangnya saat ini sudah tidak ada lagi. Namun demikian, masih cukup banyak bangunan era kolonial yang berusia lebih dari 100 tahun yang sampai saat ini masih berdiri.

Berdasarkan informasi dari ebook tersebut, saya lalu merencanakan untuk melakukan napak tilas mengunjungi gedung dan bangunan peninggalan era kolonial yang masih ada, sekaligus membandingkan foto masa kolonial dengan kondisi saat ini.

Minggu 1 November 2020, saya menggowes sepeda berkeliling Jakarta mengunjungi bangunan-bangunan yang ada dalam buku. Jeda waktu sekitar 100 tahun antara foto-foto dalam ebook dengan kondisi bangunan yang masih ada saat ini ternyata tidak banyak merubah fasad bangunan-bangunan bersejarah ini.

Sebagian besar gedung-gedung bersejarah ini berada di kawasan Kota Tua, kawasan Gajah Mada-Hayamwuruk, kawasan Pasar Baru, kawasan Lapangan Banteng dan kawasan Menteng. Rute ini bisa ditempuh dengan gowes santai sekitar 5 jam, termasuk stopovers untuk foto dan makan. Total jarak tempuh gowes dari rumah saya pergi pulang sekitar 40km.

Sungguh menyenangkan melihat sebagian besar gedung ini masih dalam kondisi sangat terawat, meski ada satu dua gedung yang kondisinya cukup memprihatinkan. Sejenak, saya merasa seperti berada di masa lalu, saat foto-foto dalam ebook Greetings From Jakarta diabadikan.

Marty, we have to go back..! (Doc Brown to Marty McFly, 1985)

Tinggalkan komentar