Milan sering disebut sebagai ibukota fashion dunia. Juga kota seni dan budaya terkemuka di Eropa. Secara pendapatan per kapita, Milan adalah kota paling kaya nomer 3 di Eropa, setelah Paris dan London. Di Italia sendiri, Milan adalah kota terbesar kedua dalam jumlah penduduk, setelah ibukota Roma.

Saya pertama kali berkunjung ke Milan tahun 2013, hanya berhenti untuk makan siang saat tour dari Chamonix menuju Nice. Akhir Juni 2019 lalu saya berkesempatan untuk menghabiskan akhir pekan di kota cantik ini. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk berkeliling kota Milan, dengan jalan kaki dan naik metro dan tram.

Landmark paling terkenal di kota Milan adalah Duomo di Milano, gereja katedral terbesar di kota Milan, sekaligus gereja katolik terbesar di Italia, terbesar ketiga di Eropa dan terbesar keempat di dunia. Kota Milan berkembang mengelilingi gereja yang mulai dibangun di tahun 1386 ini. Gereja ini terus dibangun dan di perluas selama 6 abad, dan bentuk final yang sekarang ini berdiri baru selesai pada tahun 1965. Duomo di Milano terletak di Piaza Del Duomo, lapangan besar yang menjadi epicentrum wisata Milan. Di kawasan ini terdapat gereja Duomo di Milano, museum Royal Palace of Milan, musem Del Novecento, museum Del Duomo, pusat perbelanjaan Galleria Vittorio Emanuelle II dan monumen Vittorio Emanulle, yang menjadi titik kumpul wisatawan di Milan.

Gereja lainnya di Milan yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Santa Maria Delle Grazie, jaraknya sekitar 2km dari Duomo. Di dalam gereja ini terdapat lukisan legendaris The Last Supper, karya Leonardo DaVinci yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus Kristus dengan para sahabatnya. Untuk melihat lukisan ini pengunjung harus membeli tiket masuk ke Santa Maria seharga 10 euro. Namun di masa liburan musim panas ini, antrian untuk masuk ke dalam gereja begitu panjang dan mengular, sayapun batal masuk kesana.

Jika anda berkeliling Milan dengan metro atau tram, kemungkinan besar anda harus berganti metro atau tram di stasiun Milan Central. Sempatkanlah keluar stasiun dan berkeliling di sekitar stasiun. Fasad luar stasiun kereta ini cantik, di depannya juga ada plaza luas, dengan view financial district di kota Milan. Di plaza ini juga terdapat beberapa instalasi seni yang unik, antara lain logo Apple yang dijahit π


Sore hari, enaknya jalan-jalan di seputaran Navigli, ini adalah kawasan belanja dan restoran di sekitar sungai dan kanal Traghetti Gaggiano. Di sore hari banyak pengamen dan pantomim mentas di kawasan ini. Pedagang kakilima juga banyak berjualan di kawasan ini, menjual souvenir, tas dan fashion KW, sampai jualan produk cannabis. Entah apakah cannabis dan marijuana legal di Milan, yang jelas, ada beberapa pedagang gerobak yang menjual cannabis secara terang-terangan.


Di kawasan Navigli ini anda juga bisa ikut canal tour, naik boat keliling kawasan kanal. Sepanjang kawasan kanal, terdapat beberapa jembatan yang menghubungkan kedua sisi kanal, beberapa jembatan bentuknya cukup antik dan menjadi lokasi favorit untuk foto wisatawan. Selain restoran, prdouk fashion dan souvenir, di kawasan ini juga terdapat beberapa records stores dengan koleksi yang cukup lengkap, cocok untuk penggemar musik rock seperti saya. π

