Walk Like An Egyptian

Kebudayaan Mesir kuno adalah salah satu kebudayaan tertua di dunia. Sejarah mencatat, kebudayaan bangsa Mesir kuno sebagai yang paling maju di jamannya. Salah satu bukti tingginya kebudayaan bangsa Mesir kuno adalah kompleks Piramida Giza, yang mampu bertahan selama sekitar 4600 tahun. Piramida Giza merupakan satu-satunya bangunan dalam daftar 7 keajaiban dunia kuno (ancient 7 wonders of the world) yang masih ada hingga saat ini. 6 bangunan lainnya yang telah musnah adalah Taman Gantung di Babilonia, Patung Dewa Zeus di Olympia, Kuil Arthemis di Ephesus, Mausoleoum di Halicarnassus,Β  Colossus di Rhodes dan Mercusuar di Alexandria.

DSC_4241

Saya berkunjung ke kompleks Piramida di Giza pada 5 September 2017, dalam rangkaian tour Jejak Para Nabi yang saya ikuti. Setelah menikmati sarapan pagi di hotel, kami checkout karena ini adalah hari terakhir kami di Mesir. Sekitar jam 8 pagi kami meninggalkan hotel menuju kota Giza, yang jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota Cairo. Perjalanan di tempuh selama sekitar 30 menit. Saat tiba di kota Giza, kami dibawa berkunjung ke salah satu toko yang menjual parfum asli Mesir. Konon, banyak merek parfum terkenal di dunia mengambil inspirasi aroma dan nama dari berbagai aroma parfum tradisional Mesir. Bisa aja deh promosinya πŸ˜€

Sekitar jam 10 pagi, kami tiba di kompleks Piramida Giza. Dari jauh sudah terlihat bangunan Piramida ini, menjulang di tengah kawasan padang pasir. Untuk memasuki kawasan Piramida Giza ini kita perlu membeli tiket seharga 80 pound Mesir. Dari loket tiket, kita musti melewati pemeriksaan keamanan, melewati scanner, dan kemudian berjalan beberapa ratus meter untuk mencapai lokasi Piramida yang terbesar, Piramida Khufu, yang dulunya memiliki tinggi 146 meter, namun kini tingginya hanya 137 meter karena bagian puncaknya sudah runtuh.

Diperkirakan, kompeks Piramida di Giza ini mulai dibangun pada tahun 2580 sebelum masehi, sebagai makam untuk Pharaoh (Raja, Firaun) Khufu. Selanjutnya, di kompleks ini di bangun 2 Piramida besar lainnya, yaitu Piramida Khafre (dibangun tahun 2570 sebelum masehi) untuk makam Pharaoh Khafre dan Piramida Menkaure (dibangun tahun 2510 sebelum masehi) untuk makam Pharaoh Menkaure. Di belakang Piramida Menkaure ini terdapat 3 Piramida kecil yang merupakan Piramida untuk makam para ratu (Pyramids of Queens). Selama sekitar 4000 tahun, Piramida Khufu merupakan bangunan tertinggi di dunia.

DSC_4280

Saat ini di kompleks Piramida Giza sudah tidak ada lagi makam ataupun mumi para raja Mesir Kuno, maupun artefak dan peninggalan lainnya. Piramida yang ada di Giza ini merupakan Piramida kosong. Mumi para raja, artefak dan peninggalan bersejarah lainnya telah dipindahkan ke Egyptian Museum di Cairo dan beberapa musium lainnya di dunia. Pemandu wisata kami menjelaskan, jika kita masuk ke dalam Piramida, hanya akan melihat ruangan-ruangan kosong, dan tidak boleh mengambil foto.

Sebetulnya saya ingin juga masuk ke dalam Piramida Khufu ini, tapi sayang kami hanya di beri waktu sebentar saja di Piramida Khufu ini. Namun demikian, saya menyempatkan naik ke tangga pintu masuk Piramida Khufu ini, meskipun hanya bisa melihat dari luar, setidaknya mengurangi rasa penasaran saya untuk sekilas melihat ruang dalam Piramida.

DSC_4289

Dari Piramida Khufu, kami di ajak ke kawasan di belakang Piramida Khafre dengan naik bis. Jarak antara Piramida ini memang lumayan jauh, sekitar 700 meteran. Dari arah belakang Piramida Khafre ini kita bisa melihat pemandangan keseluruhan kompleks Piramida Giza dengan jelas. Tiga piramida besar dan tiga piramida kecil dapat terlihat dari tempat ini.

Lokasi ini menjadi lokasi foto wajib, terutama bagi rombongan tour, untuk mengambil foto group. Oh ya, dalam tour kali ini, kontributor blog Pakansi.com, Lutfi Sriyono juga ikut serta, ini pertama kalinya saya dan kak Lutfi jalan bareng lagi, setelah puluhan lalu pernah camping bareng saat saya masih SMA dan kak Lutfi menjadi pembina Pramuka. Kami menyempatkan foto bareng di lokasi ini πŸ™‚

Diantara tiga piramida besar di Giza, Piramida Khafre merupakan yang terbesar kedua dari ukuran maupun tingginya. Berdasarkan catatan sejarah, ketiga Piramida besar ini saat selesai dibangun dulu permukaannya rata dan licin, karena batu-batu struktur Piramida ditutup dengan pahatan limestone (sejenis marmer), seperti di plester dengan semen. Namun saat terjadi gempa besar pada tahun 1300an masehi, tutup dari limestone ini rontok nyaris seluruhnya. Dari tiga piramida ini, hanya Piramida Khafre yang menyisakan sebagian tutup limestone ini di sekitar puncak piramida.

DSC_4332

Selanjutnya kami melanjutan perjalanan dengan bis, memutar menuju kawasan depan Piramida Khafre. Sekitar 800 meter di depan Piramida Khafre terdapat patung Sphinx. Patung dengan bentuk badan singa ini memiliki kepala menyerupai manusia. Diyakini yang dijadikan model kepala patung Sphinx ini adalah wajah Pharaoh Khafre. Namun berbagai teori lain meyakini bahwa patung Sphinx ini sudah dibuat jauh lebih dahulu sebelum Piramida di bangun. Kami hanya di beri waktu beberapa menit saja untuk turun dari bis dan berfoto di depan kawasan Patung Sphinx ini, karena bis tidak boleh parkir di kawasan ini. Saya hanya bisa berfoto dari balik pagar saja, tidak cukup waktu untuk masuk kedalam dan mengambil foto dari jarak dekat.

DSC_4315

Setelah itu kami meninggalkan kawasan patung Sphinx, dan kemudian dibawa ke.. toko souvenir.. dimana kami di beri waktu 1 jam untuk berbelanja di toko ini. Duh.. kalau boleh memilih, saya lebih senang menghabiskan waktu 1 jam di kawasan Piramida atau Sphinx. Begitulah nasib wisatawan kalau ikut paket tour, pasti banyak kunjungan ke toko-toko yang di rekomendasikan πŸ˜‰ Selanjutnya kami kembali ke Cairo dan makan siang di salah satu restoran disana.

Setelah makan siang kami melanjutkan wisata ke obyek wisata terakhir di paket tour ini, Egyptian Museum. Ini adalah salah satu museum terbaik di dunia, Museum ini memiliki koleksi lebih dari 250.000 benda bersejarah Mesir, mencakup periode lebih dari 4.000 tahun. Di dalam museum ini juga terdapat ruangan khusus yang memuat puluhan mumi raja dan anggota keluarga kerajaan Mesir kuno.

Di halaman depan museum ini terdapat beberapa patung, termasuk patung Sphinx kecil, sarcophagus (peti mati dari batu) dan beberapa ornamen makam atau bagian dari dinding Piramid, bagian ini bisa dilihat sebelum membeli tiket masuk. Untuk memasuki museum, pengunjung perlu membeli tiket seharga 75 pound Mesir, dan dipinjami perangkat audio yang menjelaskan berbagai benda yang ada di dalam museum, atau juga bisa digunakan sebagai monitor untuk mendengar penjelasan dari pemandu wisata. Jika membawa kamera DSLR, akan dikenakan biaya tambahan.

Museum yang sangat besar ini terdiri dari dua lantai. Dari pintu utama, kita akan melihat banyak sarcophagus, patung besar, kapal tua, dan ornamen batu. Di sisi sebelah kiri museum, ada ruangan-ruangan yang memuat berbagai koleksi patung dari berbagai periode sejarah Mesir. Ada satu patung disini, yang matanya terlihat sangat hidup. Menurut pemandu, saat patung ini ditemukan di dalam sebuah makam, para penggali makam lari ketakutan karena matanya tampak sangat hidup, dan seolah bergerak menatap orang yang memasuki makam. Jika terkena cahaya lampu atau senter, pupil mata patung ini mengecil, you have to see it to believe it!

Atraksi utama museum ini ada di lantai 2. Di lantai ini koleksi utamanya adalah benda-benda peninggalan raja Tut-Ankh-Amun (King Tut). Di sini terdapat patung atau topeng Tutankhamun yang terbuat dari emas murni seberat 110 kilogram. Sayang di ruangan yang ada topeng Tutankhamun dari emas ini pengunjung tidak di perkenankan mengambil foto. Berbagai perhiasan emas dari King Tut dan keluarganya juga di pajang di ruangan ini. Saat berkeliling di bagian King Tut ini, di benak saya otomatis terdengar lagu Walk Like An Egyptian nya the Bangles.. pingin rasanya menjulurkan tangan ke depan dan ke belakang sambil berkeliling musium πŸ˜€


Di lantai ini juga ada kereta kuda (chariots) yang digunakan King Tut, pakaian, sandal, sarung tangan dan berbagai benda keseharian lainnya termasuk tempat tidur, peralatan makan. Juga ada ruangan makan (chamber) dimana Sarcophagus ditempatkan. Berbagai patung dewa-dewa Mesir juga ada disini, termasuk patung dewa kematian, Anubis, yang kepalanya berbentuk serigala.

Di tengah lantai dua ini ada bagian khusus Mummies Room. Untuk memasuki ruangan mumi ini, pengunjung harus membeli tiket terpisah seharga 100 pound Mesir. Di dalam Mummies Room ini terdapat sekitar 20 mumi, di dalam kotak kaca. Mumi yang ada di ruangan ini antara lain mumi raja Ramses I, Ramses The Great, Ramses III, Amenhotep II, Thutmose IV, Hatshepsut. Di dalam Mummies Room ini pengunjung tidak dibolehkan mengambil foto, ada penjaga yang selalu berkeliling mengawasi pengunjung. Tapi seorang rekan peserta tour secara sembunyi-sembunyi berhasil mengambil beberapa foto mumi, saya pinjam fotonya ya bu.. πŸ™‚

Sungguh luar biasa Egyptian museum ini. Tidak mungkin kita bisa melihat seluruh koleksi museum dalam satu kali kunjungan. Seorang pemandu wisata disana menjelaskan kepada rombongannya, jika kita melihat setiap benda koleksi museum selama 1 menit saja, perlu waktu 175 hari non stop untuk melihat seluruh koleksi musium ini.

Tidak terasa, kami sudah berkeliling Egyptian Museum selama sekitar 2 jam. Sekitar jam 4 sore, kami sudah harus meninggalkan museum, untuk menuju masjid Al Azhar Cairo, untuk shalat disana. Saat kami kesana, ruangan dalam masjid sedang di renovasi di bagian depan, jadi jamaah hanya bisa shalat di bagian belakang saja.

Dari masjid Al Azhar, kami langsung menuju bandara Cairo. Dalam perjalanan menuju bandara, kami melewati Anwar Sadat memorial, yang dibangun untuk mengenang mendiang presiden Mesir yang tewas dibunuh pemberontak pada tahun 1981. Memorial ini dibangun di seberang jalan lokasi podium dimana Anwar Sadat di tembak.

Perjalanan wisata saya di Mesir segera berakhir. Jam 8 malam, pesawat Turkish Airlines yang kami tumpangi meninggalkan bandara Cairo menuju Istanbul untuk transit selama 1 jam, dan kemudian ganti pesawat menuju Jakarta. πŸ™‚ Meskipun Mesir saat ini dianggap tidak aman bagi wisatawan asing, karena pergolakan politik sejak 2010 dan beberapa kali terjadi serangan pada wisatawan asing, saya merasa aman-aman saja saat berwisata disana. Memang dimana-mana terlihat banyak tentara, dan di jalan raya pun setiap jarak beberapa puluh kilometer akan menemui check point militer, tapi kesan umum yang saya rasakan kondisi Mesir cukup aman dan kondusif, setidaknya di tempat-tempat tujuan wisata. I shall return to Egypt πŸ˜‰

 

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s