Glasgow (Keliling Eropa Naik Mobil – 19)

D17 – 5 Agustus, Glasgow-London

Glasgow! My second hometown.. 😀 Sejak lahir, sekolah sampai kerja saya selalu tinggal di Jakarta. Satu-satunya periode dimana saya menetap di luar Jakarta adalah saat saya kuliah S2 di University of Strathclyde, Glasgow, antara Agustus 1996-September 1997. Tiga belas bulan tinggal disini tentu banyak menyimpan kenangan. Terakhir kali saya ke Glasgow pada bulan Juni 2011, sedangkan bagi Vinola dan Vira, ini adalah pertama kalinya kembali sejak kita meninggalkan Glasgow di tahun 1997.

Tentunya, selain mendatangi landmarks di kota Glasgow, tujuan kita kesini adalah untuk mengunjungi kembali tempat-tempat dimana kita pernah tinggal dan kuliah. Setelah sarapan dan beberes, kita checkout dari ibis Glasgow. Di depan hotel terlihat sungai Clyde. Kita pun menuju sungai Clyde ini untuk berfoto disana. Sekitar 1 Km dari hotel, di sisi sungai Clyde juga, terlihat gedung SECC (Scottish Exhibition and Cultural Centre). Gedung ini sering dijuluki Armadillo oleh warga Glasgow, karena bentuk atapnya yang bersusun seperti kulit hewan Armadillo. Sekilas, atap susunnya ini ada kemiripan dengan Sydney Opera House. Di gedung ini saya pernah nonton konser Styx, Foreigner dan Journey 🙂

10580259_10152617646668953_95366899152231279_n

Back In Black

Dari sungai Clyde, kita naik mobil menuju George Square, alun-alun kota Glasgow. Lapangan ini terletak di depan Glasgow City Chambers, gedung pemerintahan kota Glasgow. Di tengah lapangan ada tiang tinggi, diatasnya ada patung Walter Scott, sastrawan Scotland. Di sekitar square ini juga banyak patung tokoh-tokoh terkenal asal Glasgow, termasuk patung James Watt, inventor mesin uap yang menjadi cikal bakal industrialisasi di Inggris. Saya sempat nyari, barangkali sekarang sudah ada patung Angus Young nya AC/DC.. hehehe.. dia kan kelahiran Glasgow juga.. 😛

10407927_10152617645768953_4741178551704001475_n

Saat kami di George Square, sebagian lapangan digunakan untuk tenda Commonwealth Games, menjual souvenir-souvenir resmi dan informasi seputar Commonwealth Games, semacam olympiade bagi negara-negara yang pernah di kuasai Inggris. Didepan tenda ini juga ada taman temporer dengan logo resmi Commonwealth Games. Di depan City Chambers, saat itu juga sedang ada peringatan 100 tahun tewasnya ratusan tentara Inggris pada Perang Dunia I, jadi banyak karangan bunga yang ditempatkan disana, bahkan disediakan koran cetak ulang bertanggal 4 Agustus 1914, yang memberitakan peristiwa tersebut.

10603344_10152617645638953_8859683786367066917_n

George Square ini juga salah satu lapangan di Eropa yang banyak berkeliaran burung merpati. Jaman dulu kami tinggal di Glasgow, kalau di rumah ada roti-roti sisa berumur 2-3 hari, kami bawa kesini untuk memberi makan merpati. Dulu Vira senang sekali berlarian sambil memberi makan burung merpati disini. Tapi karena saat kami disana George Square sedang banyak acara dan sebagian areal lapangan terpakai buat tenda dan signage, burung merpati yang berkeliaran tidak terlalu banyak. Meski demikian, di sempatkan lah foto-foto saat ngasih makan burung disini.

10616637_10152617645893953_4852859979087622908_n
10409145_10152617646038953_5606721239087027692_n

Dari George Square kami lanjut ke arah Cathedral Street. Di sini kita bisa mendatangi beberapa tempat sekaligus. Pertama yang kami kunjungi adalah Provand’s Lordship, ini adalah rumah tertua di Glasgow yang berdiri sejak tahun 1471 (kalah deh Nyonya Meneer.. hehehe..). Rumah ini dulunya merupakan bagian dari St. Nicholas hospital, tapi di abad 17 beralih fungsinya jadi tempat tinggal pengurus Glasgow Cathedral, yang terletak di seberang rumah ini. Di salah satu ruangan di Provand’s lordship ini, di lantai 2 nya begitu kita masuk ruangan, ada patung pastor sedang duduk yang menyambut kita begitu kita buka pintu.. dijamin kaget kalo pertama kali kesini.. Di satu sisi jalan Cathedral Street juga terdapat St. Mungo Religious Art Museum. Isinya kebanyakan karya seni yangterkait dengan kisah-kisah dalam bible. Kita foto-foto dari luar aja, dulu udah pernah kesini. Di ujung jalan, ada bangunan Royal Infirmary, rumah sakit pusat di Glasgow. Waktu kecil Vira beberapa kali imunisasi di sini. Oh ya, dibelakang rumah sakit ini ada taman pemakaman yang cukup besar, mungkin dulu kalau pasien tidak tertolong, dimakamkannya di belakang rumah sakit.

1558441_10152617646528953_4643794571016378023_n

Dari situ kita jalan kaki ke kompleks University of Strathclyde, yang berbatasan langsung dengan Provand’s Lordship. Kami mengunjungi asrama dimana saya sempat tinggal selama satu bulan sebelum dapat rumah kontrakan, tapi karena summer, asrama ini tutup. Kalau diperhatikan, cukup banyak perubahan fisik di lingkungan University of Strathclyde ini. Student Office sudah berpindah tempat, sudah ada beberapa gedung asrama baru, dan juga beberapa gedung jurusan baru. Untungnya Strathclyde Nursery belum berubah. Dulu saat saya dan istri kuliah, Vira yang saat itu masih berusia 2 tahun kami titipkan di Strathclyde Nursery ini setiap pagi, selesai kuliah kami jemput lagi di sore hari. Saat kami kesana tidak banyak anak-anak yang sedang ada di Nursery, mungkin karena Summer, banyak graduate students yang sedang liburan. Saat saya tanya, Vira tidak ingat masa-masa dia di Nursery ini, selain dari foto-foto yang ada dirumah. Sayangnya, nannies yang dulu bekerja disini antara 96-97 sudah tidak lagi bekerja disini. Saya kemudian berjalan ke gedung University of Strathclyde Graduate School of Business,  tempat saya kuliah dulu. Tapi sayang gedung ini sedang di renovasi. Akses masuknya ditutup, jadi gak bisa menengok ke dalam.

10622739_10152617646248953_230238671801981875_n

Our House

Dari Cathedral Street, kita lanjut ke Aberfoyle Street, yang berjarak sekitar 3 Km di sisi barat Cathedral Street. Disinilah terletak apartemen empat lantai dimana kita sempat tinggal selama tiga bulan, dari September sampai Desember 1996. Dari luar tidak tampak banyak perubahan, hanya saja pintu masuk dibawah yang dulu terbuka sekarang dilengkapi pintu dengan akses elektronik, jadi hanya penghuni yang bisa memasuk pintu bawah. Apartemen kami dulu di lantai 2, jaman dulu sering ada orang mabuk duduk atau tiduran di tangga menuju lantai 2. Kadang-kadang rada takut juga melangkahi mereka kalau kita mau naik ke apartemen. Tapi selama kami tinggal disitu, orang-orang mabuk itu tidak pernah mengganggu, hanya cari tempat nyender sampe hilang pusingnya kali. Baguslah sekarang akses tangganya tertutup, lebih aman buat para penghuni.

13603_10152617646383953_4564832201408225879_n

Tujuan berikutnya adalah Pinkston Drive apartment. Kami tinggal disini antara Desember1996 sampai September 1997. Kenapa pindah dari Aberfoyle ke Pinkston Drive? Karena sewa apartemen milik pemerintah di Pinkston Drive ini jauh lebih murah dari apartemen milik swasta seperti di Aberfoyle Street, padahal luas apartemen nyajauh lebih besar. Sebetulnya sejak pertama sampai di Glasgow dulu, saya sudah apply ke Glasgow City Council untuk bisa menyewa apartemen milik pemerintah, tapi tidak bisa langsung dapat, musti menunggu ada yang kosong, sambil menunggu itulah kita tinggal 3 bulan di Aberfoyle Street. Sesampainya di kawasan Pinkston Drive, saya sempat bingung berputar-putar karena kok dari sekian banyak apartemen buildings saat kami tinggal disana, sekarang hanya ada 2 bangunan. Sempat berpikir saya salah alamat, tapi saat cek GPS, benar kami berada di Pinkston Drive. Ternyata bangunan apartemen tempat kami tinggal dulu, 3 Pinkston Drive, sudah dihancurkan bulan April lalu. Seluruh apartemen dikawasan ini akan dibangun ulang untuk wisma atlet, persiapan Glasgow menjadi tuan rumah Youth Olympics. Yaah.. hilang sudah salah satu kenangan kami di Glasgow. Untungnya, terakhir kali saya ke Glasgow di tahun 2011, saya sempat berfoto di depan apartemen 3 Pinkston Drive.

Dari sini anak saya kepingin cari souvenir dan belanja. Tadinya kita mau ke arah St.Enoch mall atau Argyle street, daerah perbelanjaan jaman kita di Glasgow dulu, tapi Vira lihat-lihat di internet, ada shopping mall baru terbesar di Scotland, namanya Silverburn shopping centre. Setelah input alamatnya ke GPS, ternyata agak diluar kota Glasgow, sekitar 18 Km ke arah Barrhead. Sempet nyasarsebentar, karena di GPS belum ada POI ini, hanya bisa masukkan alamat saja, dan ternyata jalan Barrhead ini panjangnya beberapa kilometer.. 😛

Sampai disana, memang besar ini shopping mall, konsepnya antara mall dengan factory outlet, tapi semuanya indoor, under one roof. Kita sekalian makan siang disini, di café nya Marks & Spencer, makannya menu Morocco, ayam dengan campuran nasi, jagung dan kentang. Enak sih, tapi porsinya kecil buat saya.. heheh.. Dimall situ kita sekitar 2 jam deh, beli sepatu dan pernak-pernik anak perempuan. Sebelum berangkat lagi, kosongkan kandung kemih dulu di toilet mall ini, eh.. pas di salah satu kubikle nya, kok ada satu pintu toilet isinya dua kloset ya..? ini maksudnya biar bisa pup barengan gitu..? 😛

10612667_10152617655408953_9076052659277533559_n

Hampir jam 5 sore kita cabut dari Silverburn, next destination, back to London. Kemarin perjalanan dari London ke Glasgow sekitar 7 jam, berarti kita bakal sampai London lewat jam 12 malam nih, apalagi musti berhenti buat makan malam dan isi bensin. Jam 9 malam berhenti di rest area dekat Blackburn, disitu ada KFC, eh.. KFC disini murah banget untuk standar Inggris, makan berempat cuma habis 16 pounds. Setelah makan dan isi bensin, kita lanjut ke London. Hotel ibis London Housnlow yangkita tuju ini ada di barat London, kalau lihat di peta jaringan kereta underground,masuk zona 4 dari 6 zona di London.

Sampai di hotel sudah hampir jam 1 malam, cuaca hujan. Mau masuk ke parkiran hotel nggak bisa, karena ternyata penuh. Akhirnya anak-anak dan istri saya drop di depan hotel untuk check in duluan sementara saya cari parkir. Disarankan parkir di samping toserba oleh resepsionis, sekitar 300 meter dari hotel. Tapi pas saya kesana, banyak peringatan bahwa ini private property, ancaman denda dan derek.. wah.. mikir juga saya ninggalin mobil disitu, cari2 info GPS, ada garage parking 500 meter dari hotel, saya kesana, tapi ternyata malam tidak buka. Akhirnya saya balik lagi ke parkiran disamping toserba, biar gak di apa-apain paginya, saya kasih aja tulisan di dashboard, I’m at hotel ibis. Dah, tinggalin aja deh disitu. Baru jam 6 pagi nya mobil saya pindahin ke parkiran hotel setelah lihat ada spot parkir yang kosong.

DistanceTraveled:  615 Km

Accommodation:Ibis London Hounslow (3*)

Costs:Hotel 80 pounds, Lunch 33 pounds, Dinner 16 pounds, Fuel 52 pounds, Parking 7pounds.

Placesvisited: George Square, City Hall, University of Strathclyde, ProvanceLordship, Glasgow Cathedral, Aberfoyle Street, Silverburn, Hounslow

Countries visited: Scotland, England

Lanjutan di: https://wp.me/p87qVT-3B

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s