Memasuki hari ke 7, sepertiga dari petualangan kami di Eropa. Hari ini dimulai dengan rutinitas pagi, mandi, sarapan dan browsing tujuan berikut di ipad memanfaatkan wifi hotel yang lumayan kenceng. Sebetulnya dari Vienna ini saya ingin lanjut ke selatan, ke Zagreb dan Ljubljana, tapa Vira sudah punya pilihan berikutnya, Salzburg. Dia ingin mendatangi tempat-tempat yang menjadi lokasi shooting dalam berbagai scenes di film musikal klasik, The Sound of Music. Hmm.. menarik idenya, rencana ke Croatia dan Slovenia pun mengalah untuk rencana tour The Sound of Music ini, sembari Vira browsing lokasi-lokasi shooting, saya mencari hotel di seputar Salzburg city centre. Kebetulan hotel yang kita tinggali di Vienna ini juga punya cabang di Salzburg, rate juga tidak berbeda jauh, jaraknya hanya 1,8 Km dari pusat kota, done, saya book kamar di Best Western Plus Amedia Salzburg.
Kelar urusan booking hotel di Salzburg, kita segera checkout dari Best Western Vienna, untuk mengunjungi number one tourist destination in Vienna, Schonbrunn Palace. Istana ini berjarak sekitar 7 km dari pusat kota Vienna. Ini adalah istana musim panas raja-raja Austria dulu. Istana yang dibangun di abad 17 ini memiliki lebih dari 1400 kamar, salah satu istana terbesar di Eropa.
Istana ini dikelilingi taman yang sangat luas, dan di taman belakang istana terdapat kolam besar, Neptune Fountain dan semacam gerbang yang dinamai Gloriette. Sepanjang sisi jalan setapak yang silang menyilang di tengah taman, banyak terdapat patung dan ukiran batu yang cantik. Banyak buku dan referensi yang menulis, anda belum ke Vienna jika belum mengunjungi Schonbrunn Palace. Checked! 🙂
The Sound of Music tour
Dari Schonbrunn, kita melanjutkan perjalanan ke Salzburg. Jarak dari Vienna ke Salzburg kurang lebih 300 Km, sekitar 3 jam dengan mobil. Kita berangkat dari Schonbrunn sekitar jam 3 siang. Sekitar satu jam dari Vienna, kita rehat sejenak untuk makan siang, sementara si Ceed juga udah minta minum lagi. Isi bensin sekitar 62 euro, harga bensin oktan 95 di Austria sekitar 1,4 euro per liter, lebih murah dibanding di Belanda dan Jerman. Selesai makan siang dan isi bensin, kita melanjutkan perjalanan menuju Salzburg.
Pemandangan sepanjang jalan menuju Salzburg sangat indah, banyak melewati pegunungan di sepanjang jalan, seperti gambar di dalam postcard, Salzburg sendiri merupakan kota di lembah antara pegunungan Alpen. Berada di ketinggian sekitar 450 meter diatas permukaan laut, kota ini sangat sejuk meskipun di musim panas. Sekitar jam 7 malam kami sampai di Salzburg. Segera kami check in di Hotel best Western Plus Amedia Salzburg. Hotel ini tidak sebesar Amedia di Vienna, namun sama-sama bintang 4. Parkir hotel ini di basement yang cukup sempit akses keluar masuknya. Untuk masuk atau keluar parkir, harus menunggu lampu merah dan hijau, karena akses jalan melingkarnya hanya muat untuk satu mobil keluar masuk.
Tidak membuang waktu lama, kami berangkat ke arah pusat kota. Tujuan pertama adalah Mirabell Gardens. Taman ini merupakan halaman dari Mirabell Palace, yang dulunya merupakan istana Pangeran Wolf Dietrich, namun sekarang digunakan sebagai kantor walikota Salzburg. Taman Mirabell merupakan salah satu lokasi shooting film The Sound of Music, adegan anak-anak kapten von Trapp berlarian naik turun tangga di taman di akhir scene lagu Do-Re-Mi mengambil lokasi di tempat ini. Merinding juga membayangkan kita melihat taman ini secara langsung, sementara selama ini hanya bisa melihat dari film klasik tahun 1965 tersebut. Yang menakjubkan, rentang waktu 50 tahun antara film tersebut dibuat sampai kunjungan kami kesana, tidak banyak merubah wajah Mirabell Gardens, saat berdiri di depan pagar taman, pemandangan yang saya lihat nyaris sama persis dengan yang saya lihat di film. You’ve got to see it to believe it..
Dari Mirabell Gardens, kami melangkah menuju Salzburg Marionette Theater, yang berjarak sekitar 800 meter. Dari sana kami melanjutkan sightseeing ke Mozart House. Ini adalah rumah kelahiran komponis jenius, Wolfgang Amadeus Mozart, dan rumah dia menghabiskan masa kecil dan remajanya, sebelum dia pindah ke Vienna. Jendela-jendela rumah ini di pasangi poster lukisan Mozart, seolah-olah dia menyapa pengunjung yang menyambangi rumahnya.
Dari Mozart house kami berjalan kaki ke tepian sungai Salzach. Sungai yang membelah kota Salzburg ini nampak indah di suasana senja. Di atas sungai itu membentang jembatan kecil Makartsteg, jembatan pejalan kaki ini di kedua sisi pagarnya dipenuhi gembok-gembok yang di kaitkan ke kawat pagar jembatan. Tradisi pasangan di sini dan juga turis yang datang menuliskan nama mereka di gembok, kemudian gembok dikaitkan ke pagar dan membuang anak kuncinya ke sungai, sebagai simbol cinta mereka yang tak terpisahkan. Co cuiiit.. 😛 Kalo di Jakarta sebentar aja udah abis itu gembok di kiloin pedagang besi tua kali ya.. atau ada yang mau buka jasa bongkar kunci buat pasangan yang udah putus..? bisa laku kali disitu.. hehehe..
Setelah berfoto-foto di sekitar sungai dan beberapa gedung antik disekitarnya, termasuk gedung Mozarteum, kami kembali ke parkiran mobil untuk kembali ke hotel. Sebelum ke hotel, kita berhenti dulu di McD dekat hotel untuk makan malam, tadinya mau cari chinese food, tapi jam 11 malam gini sudah pada tutup. Sampai hotel sekitar jam 12 malam, waktunya istirahat untuk petualangan berikutnya.
Distance Traveled: 300 Km
Accommodation: Best Western Plus Amedia, Salzburg (4*)
Costs: Hotel 87 euro, Lunch McD 26 euro, Dinner McD 26 euro, Fuel 62 euro
Places visited: Vienna: Schonbrunn Palace ; Salzburg: Mirabell Garden, Mirabell Palace, Marionette Theater, Mozart House, Salzachz river, Makartsteg bridge, Mozarteum
Countries visited: Austria
Lanjutan di: https://wp.me/p87qVT-2k