Merida adalah sebuah kota kecil di perbatasan Spanyol-Portugal. Sebelum berkunjung ke Merida pada bulan April 2013, saya relatif tidak pernah mendengar tentang kota ini. Dari berbagai brosur dan paket wisata ke Spanyol juga hampir tidak ada yang menawarkan kunjungan ke Merida. Kunjungan saya ke Merida boleh di bilang tidak direncanakan secara matang. Saya waktu itu sedang mengikuti paket tour dari Universitas Trisakti (istri saya dosen disana) dengan rute Perancis, Swiss, Italia dan Spanyol, dan pulangnya dijadwalkan dari Madrid, Spanyol.

Merasa liburan kurang panjang, saya mengajak istri saya extend sendiri dan melanjutkan perjalanan ke Portugal serta beberapa kota di Spanyol selatan yang kaya dengan warisan islam seperti Cordoba dan Granada. Ternyata ide saya ini di dengar oleh beberapa rekan istri saya, dan 5 orang menyatakan ingin ikut bersama saya dan istri extend ke Portugal dan Spanyol selatan.

Akhirnya, kami mencari mobil sewaan yang cukup untuk 7 orang, dan menyusun rencana trip tambahan ini. Saya menghitung jarak antara Madrid-Lisbon melalui google map, sekitar 600an kilometer, atau sekitar 6 jam perjalanan non-stop. Namun tentunya akan sangat melelahkan bila saya menyetir non stop, mengingat saya adalah satu-satunya yang dapat (tepatnya berani) mengemudikan kendaraan di sana. Kemudian saya mencoba mencari lokasi untuk berhenti beristirahat di tengah perjalanan. Setelah mempelajari google map, saya melihat kota Merida terletak persis di tengah rute Madrid-Lisbon.

Semula, rencana berhenti di Merida hanya untuk makan siang dan mengisi bensin, namun setelah saya browsing di internet, ternyata di Merida ada satu situs reruntuhan kerajaan Romawi yang terlihat menarik. Dari foto-foto yang saya lihat di internet, situs reruntuhan ini mirip dengan yang ada di Italia, Yunani ataupun Turki. Sayapun menawarkan kepada teman-teman untuk mengunjungi situs tersebut, yang di setujui secara aklamasi.

Perjalanan dari Madrid menuju Merida ditempuh dalam waktu persis 3 jam. Sekitar jam 12 siang kami tiba di Merida dan mencari makan siang terlebih dahulu. Setelah selesai makan siang, kami menuju lokasi kompleks reruntuhan kerajaan Romawi tersebut. kompleks ini dinamakan Emerita Augusta, dimana di dalam kompleks ini terdapat sisa-sisa gedung stadion, gedung theater, jembatan, saluran air dan kuil pemujaan Temple of Diana.Kompleks bangunan kerajaan Romawi ini dibangun pada abad 1 sebelum masehi.

Kami membeli tiket masuk seharga 6,5 euro per orang. Setelah melewati gerbang masuk Emerita Augusta, kita akan menemukan reruntuhan amphitheater (stadion) terlebih dahulu. Dulunya, amphitheater ini digunakan untuk pertarungan gladiator dan aksi manusia melawan binatang buas.Menurut informasi, reruntuhan amphitheater ini adalah salah satu yang paling utuh di seluruh Eropa.

Setelah melewati amphi theater, kita akan menemukan lokasi reruntuhan Roman Theater, yang dimasa kerajaan romawi dulu digunakan untuk pementasan theater dan musik. Reruntuhan Roman Theater ini pernah cukup lama terkubur tanah dan lumpur, sehingga kondisinya relatif mengalami banyak kerusakan.

Setelahnya kita akan memasuki area Temple of Diana, yang dulunya merupakan kuil pemujaan. Meskipun dinamakan Temple of Diana, sebenarnya kuil ini lebih digunakan untuk pemujaan bagi keluarga kerajaan. Di sekeliling Temple of Diana ini masih banyak berdiri patung-patung dewa dewi

Puas berkeliling di kompleks reruntuhan kerajaan Romawi ini, kampiun meninggalkan Merida sekitar jam 3 sore, untuk melanjutkan perjalanan ke Lisbon, portugal.