Suhu udara di akhir bulan September 2018 yang bersahabat menyambut kami saat tiba di Stasiun Kokura Kitakyushu prefektur Fukuoka. Menurut Wikipedia Fukuoka berada di pulau Kyushu, pulau terbesar ketiga di Jepang yang paling selatan dan barat dari keempat pulau utama Jepang.


Setelah menempuh perjalanan panjang sekitar lima jam berkereta dari Tokyo menggunakan Shinkansen Sakura 555 membuat perut terasa lapar. Beres meletakan tas di kamar hotel, perburuan kuliner dimulai dengan masakan mie di warung Nishiki Udon. Ada dua jenis mie yang dipesan ebiten soba (soba udang) dan ebiten udon (udon udang). Soba adalah mie berwarna coklat/abu-abu sedangkan udon ialah mie putih tebal, selain mie dijual juga aneka gorengan sebagai pelengkap.

Kota Kokura dikenal juga dengan julukan Kokura’s Luck yang bermakna kota keberuntungan yang terhindar dari bahaya tanpa menyadari akan bahaya tersebut. Saat akan berakhirnya perang dunia ke dua selain kota Hiroshima, dua kota lainnya yaitu Kokura dan Nagasaki menjadi dua kota pilihan sasaran dijatuhkannya bom atom dengan Kokura sebagai pilihan utama. Hiroshima, Kokura dan Nagasaki merupakan tiga kota dengan persediaan suplai militer yang besar di samping pusat industri militer. Keberuntungan menghampiri Kokura, akibat pengeboman yang dilakukan pesawat Sekutu sehari sebelumnya terhadap kota Yahate sebelah barat Kokura menimbulkan kabut asap yang menutupi pandangan awak pesawat, ditambah hembusan angin dan langit tidak cerah menyebabkan sasaran pengeboman berpindah ke kota Nagasaki yang berjarak 152 kilometer dari Kokura.
Seperti kota kota lainnya di Jepang, Kokura juga memiliki riwayat sejarah yang cukup panjang. Kokura ialah sebuah kota yang dulunya ada di prefektur Fukuoka pada jaman Edo (1603-1868 M), kota ini adalah sebuah kota kastil yang dipimpin klan Ogasawara dan Hosokawa. Terakhir pada tahun 1963, Kokura dan empat kota lainnya (Moji, Tobata, Yahate dan Wakamatsu) membentuk sebuah kota baru yang disebut Kitakyushu. Demikianlah dengan menggunakan sepeda listrik rental saya mengunjungi beberapa bangunan bersejarah seputar Stasiun Kokura. Kastil Kokura yang dibangun oleh klan Hosokawa pada tahun 1602 menjadi ikon kota, dekat kastil berdiri megah Pusat Perbelanjaan Sungai Kitakyushu yang selesai dibangun tahun 2003. Kedua obyek tersebut dengan bersepeda dapat dijangkau dalam waktu lima menit dari Stasiun Kokura.
Selain kastil dan pusat perbelanjaan dalam satu kompleks dapat dikunjungi bangunan lainnya yaitu Kokura Castle Japanese Garden dan Iwamatsu Memorial Watchtower. Kokura Castle Japanese Garden adalah rekonstruksi taman asli dan tidak terlalu besar tetapi merupakan oasis yang tenang dari jalan jalan yang sibuk di dekatnya. Taman ini dilengkapi dengan rumah besar yang dulunya merupakan bagian rumah seorang daimyo, atau tuan tanah pada jaman Edo. Menghadap keluar dari beranda besar rumah tersebut taman dan kolam ikan Koi. Menyeberangi Kastil Kokura terhampar taman Katsuyama disana ditemukan bangunan yang sedikit berbeda, menara yang berdiri tegak.
Itulah Iwamatsu Memorial Watchtower, bangunan penghormatan kepada Iwamatsu Shimonemon yang telah berjuang membangun mercusuar di akhir periode Tokugawa. Iwamatsu menjual rumah pribadinya untuk membiayai pembangunan mercusuar di zona karang lepas pantai Kokura demi keselamatan pelayaran, hingga saat ini mercusuar masih digunakan mencegah kecelakaan maritim. Dedikasi seorang penduduk yang hebat yang mengabdikan hidup untuk pembangunan mercusuar guna menyelamatkan pelintas laut.
Keluar kompleks Kastil Kokura sepeda diarahkan ke bangunan yang dulunya digunakan sebagai Kantor Polisi Kokura, kantor selesai dibangun 1890 dan telah terdaftar sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi. Sekarang bangunan tidak lagi digunakan sebagai Kantor Polisi sudah menjadi toko. Tidak jauh dari bekas Kantor Polisi sepeda menyeberangi sungai yang mengalir melalui pusat kota melintang di atas sungai jembatan kayu Tokiwabashi. Riwayat jembatan ini dikatakan sebagai jembatan yang menghubungkan sisi Barat (tempat para Samurai tinggal) dengan sisi Timur (penduduk kota bermukim) disitu saya dapat merasakan suasana Kokura merupakan kota benteng (kastil).
Naskah dan foto oleh Lutfi Sriyono (l.sriyono@gmail.com)