Kunjungan saya ke Muscat, Oman merupakan bagian dari pake tour Jejak Para Nabi, ke tempat-tempat sejarah Islam di Jordan, Palestina/Israel dan Mesir, yang saya ikuti. Kami berangkat dari Jakarta menuju Amman, Jordan, dengan Oman Air pada tanggal 28 Agustus 2017. Karena menumpang Oman Air, kami mendapatkan stopover di Muscat, ibukota Oman untuk 1 malam.
Setelah menempuh perjalanan selama sekitar 8 jam dari Jakarta, kami mendarat di Muscat sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Oman sebetulnya memberikan fasilitas visa on arrival bagi pemegang paspor Indonesia dengan membayar VOA sebesar USD 40, namun karena kami menggunakan fasilitas stopover dari Oman Air, VOA nya gratis. Paspor kami dikumpulkan petugas dan kami bisa keluar imigrasi lewat jalur khusus tanpa pemeriksaan. Kami menunggu di terminal kedatangan sampai paspor kami yang di cap secara kolektif dikembalikan.
Kami sampai di hotel Intercontinental Muscat sekitar pukul 21.00, di hotel, paspor kami ditahan oleh pihak hotel, agar tidak ada yang memisahkan diri dari rombongan. Maklum saja, kan masuknya juga kolektif dengan fasilitas khusus. Setelah makan malam di hotel, kami beristirahat sekitar pukul 23.
Besok paginya, setelah sarapan, kami mengikuti city tour optional, mengunjungi berbagai obyek wisata di Muscat, sambal menunggu keberangkatan pesawat yang dijadwalkan jam 2.50 siang. Saat checkout dari hotel, paspor kami belum bisa diambil, kami harus kembali ke hotel jam 1 siang setelah city tour selesai.
Tujuan pertama pagi ini adalah masjid Sultan Qaboos. Ini adalah masjid terbesar di kota Muscat, Sultan Qaboos adalah nama Sultan Oman yang bertahta saat ini dan telah berkuasa sejak tahun 1970. Karena masih sekitar jam 8 pagi, kami sempatkan shalat dhuha di masjid Sultan Qaboos yang megah ini. Ruang shalat wanita berbeda lantai dengan jamaah pria.
Dari masjid Sultan Qaboos, kami lanjut ke kawasan pantai Barr Al Jissah, yang ditempuh sekitar 30 menit dengan bis dari kota Muscat. Jalan menuju kawasan pantai ini sangat panas dan gersang, di kiri kanan jalan hanya ada tebing berwarna kemerahan. Kawasan Barr Al jissah ini merupakan resor pantai, hampir seluruh penginapan disini dimiliki oleh chain hotel Shangrila.
Pemandangan dari Barr Al Jissah ke lepas pantai teluk Oman sebetulnya biasa saja, tidak terlalu istimewa. Yang membuat berbeda adalah banyknya yacht mewah terparkir di pantai dan villa-villa mewah di sekeliling kawasan. Tidak heran, Oman adalah salah satu negara kaya dengan income per capita sekitar USD 18 ribu di tahun 2016.
Kemudian kami melanjutkan wisata ke istana Al Alam, yang merupakan istana kediaman Sultan Qaboos, karenanya istana ini juga sering disebut istana Al Qaboos. Istananya sendiri tidak terlihat megah, malah terlihat kecil untuk istana Sultan negara kaya seperti Oman. Di belakang istana dari kejauhan terlihat Al jalali Fort, benteng pertahanan kota Oman yang di bangun tahun 1580 oleh Portugis, kemudian direbut kekaisaran Ottoman, dan terakhir di rebut oleh kesultanan Oman sejak tahun 1650.
Tujuan terakhir kami di kota Muscat adalah kawasan Muttrah Souq, yang terletak di pusat kota Muscat. Ini adalah kawasan pasar tradisional di Muscat, yang terletak di seberang pelabuhan Sultan Qaboos. Pasar ini merupakan salah satu pasar tertua di kawasan Arab. Seperti umumnya Souq di negara Arab, pasar ini banyak menjual rempah-rempah, kain dan lampu hias. Di kawasan pertokoan depan Souq ada satu toko yang menjadi langganan wisatawan Indonesia. Karyawan toko ini dapat berbahasa Indonesia dan menerima pembayaran dengan rupiah.
Selesai berbelanja, sekitar jam 12 kami kembali ke hotel untuk mengambil paspor yang di simpan oleh hotel selama kami mengikuti city tour. Kami lantas berangkat lagi ke bandara Sultan Qaboos, untuk menuju Amman, Jordan. Saat melewati imigrasi, paspor kami sama sekali tidak di cap sebagai tanda telah meninggalkan Oman, hanya di scan saja. Sesuai jadwal, pukul 14.50 pesawat kami meninggalkan Muscat menuju Amman.
Mau Tanya donk, saya Mau ke Paris dengan maskapai oman air, nantinya Akan transit selama 18 jam,kalo transit lama begitu maskapainya sudah kasih fasilitas hotel transit dan visa transit yg oN arival atau tidak ya?takut juga Sih kenapa kenapa selama 18 jam di bandara aja.maunya jalan jalan hehe..(yuri)
SukaSuka
Hi Yuri..
Oman Air tidak memberikan fasilitas hotel jika transit 18 jam saat keberangkatan..
Tapi kita bisa membeli paket optional stopover.. per malam nya mulai USD 76 per orang, termasuk hotel dan airport transfers..
Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, jika mau ambil stopover bisa free.. ada offernya free stopover on return journey.. saran saya hubungi perwakilan Oman Air jika mau mengambil free stopovernya..
SukaSuka
Halo mau Tanya hotel Di Bandar Oman berapa ya? Harus punya visa kah utk yg transit?
SukaSuka
Hi Poppy..
Jika transitnya tidak keluar bandara tidak perlu visa. Jika keluar bandara peru VOA atau e-visa.
Hotel di bandara saya belum pernah coba. Kalo di kota Muscat beragam, yang paket stopover ratenya USD 70an per orang per malam,
SukaSuka
Hi.. saya juga berencana transit di Oman 17 jam, rencana ingin stay di hotel bandara. apakah menginap disini tidak diperlukan eVisa? lalu apakah bagasi bisa diambil tanpa melewati imigrasi?
terima kasih
-febry-
SukaSuka
Hi Febri..
Hotel Bandara nya di dalam airport atau diluar airport..? Jika diluar airport perlu eVisa.
Untuk pengambilan bagasi setelah melewati imigrasi.
SukaSuka
untuk city tournya dari pihak hotel ya? dikenakan tambahan biaya berapa?
SukaSuka
Hi Ayu..
Untuk half day city tour sudah termasuk dalam paket stopover Oman Air..
SukaSuka
Hi Pak maaf tanya bapak tulis “free stopover on return journey” itu cara dapatnya gimana ? tadi saya call oman air jakarta dan blng saya hanya dpt voucher hotel, transport ke hotel dan vOA secara free krn transit saat pergi dan pulang > 18 jam. tapi untuk free stopover on return journey tidak ada…atau krn saya sebutnya free daily tour yach ?thanks
SukaSuka
Hi Christine..
Maksudanya jika anda beli tiket PP dg Oman Air, bisa ambil stopover di saat berangkat atau pulang. Waktu itu saya dapat voa, hotel dan city tiur.. mungkin sekarang sudah berubah..
SukaSuka
Halo Pak, menarik sekali infonya 😀 Kebetulan saya ada rencana terbang dari Kathmandu ke Bahrain pakai Oman Air (one way) dan transit di Muscat selama 20 jam. Apakah untuk free VoA dari Oman Air itu otomatis diberikan atau kita harus apply dulu atau gimana ya prosesnya?
SukaSuka
Hi Syabilla..
Free VOA diberikan jika kita mengambil paket stopover dari Oman Air. Paket stopover ini termasuk hotel dan half day tour.. bisa dipesan dari website oman air..
SukaSuka
Mau Tanya untuk koper bagasi apakah akan dibawa me hotel Muscat atau Kita hanya membawa tas cabin? Dan untuk keesokannya melanjutkan perjalanan apakah perlu Kita check in bagasi kembali
SukaSuka
Hi Indah..
Bagasi yany check in di Jakarta tidak keluar di Muscat. Kita hanya bawa koper cabin saja. Koper yang di check in ketemu lagi di kota tujuan akhir.
SukaSuka
halo pak.. sepertinya flightnya sama seperti saya nih.. saya juga kurang lebih akan 18jam transit di Muscat.
klo untuk visa transitnya apakah kita harus memberitahukan ke pihak maskapai atau gimana ya?
SukaSuka
Hi Disty..
Anda ikut tour atau jalan sendiri? Jika ikut tour biasanya agent sudah mengurus visa transitm. Kita tinggal.isi data aja saat transit..
Jika anda jalan sendiri, saat booking tiket pesawat Oman Air, bisa request stopover, sekitar USD 70 termasuk hotel 1 malam dan VOA serta half day city tour..
SukaSuka
Salam kenal, untuk optional tour di Oman waktu itu bayarnya brp ya?
SukaSuka
Hi Afi..
Waktu itu USD 70 per orang, termasuk hotel (twin sharing) dan half day city tour..
SukaSuka