Merencanakan liburan yang murah meriah itu hal yang gampang-gampang sulit. Kuncinya adalah banyak bertanya serta browsing internet, hari gini semalas-malasnya kita bisa tanya ke mbah google. Tahun 2010 lalu saya bepergian ke Beijing–China selain silaturahmi dengan kawan kuliah yang kemudian menjadi Diplomat Kedutaan Besar Indonesia di RRC, juga untuk wisata sejarah.

Prioritas pertama yang dipertimbangkan dalam bepergian adalah dimana harus menginap dengan syarat dekat pusat kota dan harga murah. Beruntungnya setelah mencari referensi via internet, saya menemukan Leo Hostel yang banyak direkomendasikan turis manca negara bahkan salah satu situs traveller terkenal menobatkan hostel ini sebagai salah satu hostel terbaik di Cina.

Biasanya kalau saya bepergian selalu menginap di hotel, inilah pengalaman pertama menginap di hostel. Selanjutnya menginap di penginapan murah ala backpacker menjadi pilihan saya, mengapa ? selain harga yang murah meriah serta suasana keakraban yang menonjol, juga mudahnya mengup-date informasi dari sesama traveller. Berdasar pengalaman itulah sekarang saya lebih menyukai menginap di Hostel dan sebagai alternatif hotel kapsul masuk dalam radar pilihan.

Hotel kapsul pertama kali saya dengar booming di Jepang, hotel kapsul yang pertama dan dibuka untuk umum pada tahun 1979 di Osaka karya arsitek Jepang bernama Kisho Kurokawa. Hotel kapsul sesuai namanya adalah penginapan mirip seperti locker yang berukuran sekitar 1x1x2 m hanya cukup untuk tidur dan duduk saja. Penginapan sejenis ini memang sepertinya dikhususkan untuk traveller yang low budget sering disebut backpacker. Turis macam ini memang tidak ingin berleha-leha di hotel berbintang dengan menikmati fasilitas hotel, tapi lebih suka menjadikan tempat menginap hanya sebagai tempat beristirahat di malam hari. Kesenangan mereka justru aktivitas di luar hotel dengan mengeksplorasi daerah tujuan wisata.

Kuta-Bali merupakan persinggahan hotel kapsul saya yang pertama di Indonesia, selanjutnya bulan Mei 2017 lalu saya menginap lagi di hotel kapsul kota Semarang dan Surabaya. Menginjakan kaki di Setasiun Tawang Semarang menggunakan jasa kereta api Argo Muria dengan waktu tempuh 6 jam dari Setasiun Gambir, langsung menuju hotel kapsul Sleep & Sleep Jln. Imam Bonjol 15-17, hotel menggunakan area parkir di bawah bangunan gedung perkantoran. Lokasi hotel cukup strategis 600 m dari Gereja Blenduk, 1,2 km dari Paragon City Mall dan 2 km dari Lawang Sewu. Hotel menawarkan akses wi-fi dan tempat parkir pribadi gratis, anda juga dapat bersantap di restorannya.

Setiap kamar memiliki 20 kapsul tidur berhadap-hadapan dengan pembagian kapsul atas dan kapsul bawah , kamar mandi bersama dengan shower, resepsionis beroperasi selama 24 jam dan untuk menjaga barang-barang berharga sebelum masuk kamar disediakan locker berkunci.


Hanya semalam menginap di Sleep & Sleep, keesokan hari melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Sesampai di Setasiun Kereta Api Pasar Turi lanjut dengan Gojek menuju Jln. Sumatera tempat hotel kapsul kedua berada, My Studio, hotel menggunakan bangunan ruko. Lokasi hotel cukup dekat dengan pusat perbelanjaan, rumah makan dan kawasan bisnis. Monumen kapal selam, Plaza Surabaya, Grand City Mall hanya berjarak kurang dari 1 km. Sebagaimana yang ditemui di hotel sebelumnyya, tersedia fasilitas kamar mandi bersama dengan shower, akses wi-fi serta tempat parkir. Berbeda dengan Sleep & Sleep locker barang berharga berada tepat di bawah tiap-tiap kapsul tidur.

Fasiltas apa saja di dalam kapsul tidur berukuran 1x1x2 m tersebut ? di dalamnya ada kasur yang cukup nyaman kemudian disediakan pula lampu baca, gantungan baju/handuk, steker/colokan listrik, meja lipat kesemuanya nempel di dinding-dinding dalam kapsul tidur itu. Sedangkan pintunya, cukup menggunakan tirai kain, menurut saya fasilitas yang tersedia sesuai dengan harga yang kita bayar. Hotel kapsul premium menawarkan fasilitas lebih seperti televisi , radio, jam alarm bahkan kadang disediakan alat pemanas sehingga kita ngga kedinginan.

Bagi anda yang memiliki kekhawatiran jika berada di tempat sempit (claustrophobia), mungkin hotel kapsul bukanlah tempat menginap yang cocok untuk anda. Namun jika tempat sempit bukan masalah, hotel kapsul dapat menjadi alternatif tempat menginap yang murah dan menyenangkan. Berani coba..?

Naskah dan foto: Lutfi Sriyono (l.sriyono@gmail.com)