Alternatif!

Sekitar dua minggu sebelum keberangkatan, saya menemukan website tour aggregator taketours.com, yang menawarkan beberapa paket tour dengan tujuan yang sangat mendekati kota2 tujuan yang selama ini saya rencanakan bersama anak-anak. Konsep nya adalah loop tours, dimana ada 3 loops yang bisa sambung menyambung dan dapat dipilih starting point dan jangka waktunya sesuai keinginan. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, USD 95 per orang per hari, yang mencakup hotel (twin sharing) dan transportasi bis, namun belum termasuk makan dan tiket tempat wisata.

Melihat paket ini saya sangat tertarik, dan setelah berdiskusi dengan anak-anak, kami mencoba booking blue loop dan green loop tour selama 12 hari, mengunjungi 9 negara dengan total biaya untuk berempat sekitar USD 4,800, selebihnya kami merencanakan lanjut dengan self-drive seperti rencana awal. Setelah booking online dan mendapat konfirmasi, dan kartu kredit saya di charge, sayapun membatalkan reservasi hotel di beberapa kota, karena rencana akan join tour dari taketours.com ini.

Tapi emang udah suratan nya harus jalan sendiri, 3 hari setelah itu dapat email dari taketours.com bahwa tour yang saya pesan ternyata sudah fully booked, inventory system mereka nggak realtime ternyata. Order saya pun di refund ke rekening kartu kredit, dengan jumlah USD yang sama. Tapi karena ada perbedaan kurs saat order dan refund, kena rugi kurs juga. 😦

Back to square one, emang harus self-arranged nih. Konsekuensinya saya harus booking ulang beberapa hotel yang sudah di cancel sebelumnya. Tapi karena sudah mantap jalan dengan flexible self drive, saya hanya booking hotel untuk 3 malam pertama. 2 malam di Amsterdam dan 1 malam di Berlin, destinasi selanjutnya akan ditentukan saat disana. Model IPB nih.. Itinerary Pleksibel Banget.. 😀

Uniknya, saat reservasi hotel di Best Western Schiphol untuk pengurusan visa dulu, saya kena rate 80 euro per malam, saat booking ulang ini bisa dapet rate 45 euro per malam untuk tanggal yang sama, blessing in disguise.. 😛

D-1 18 Juli 2014,  Pre-Departure 

Jumat, hari terakhir ngantor, abis itu cutiiii 😀

Enaknya ambil cuti di masa libur lebaran gini, dapet bonus tambahan cuti bersama, jadi untuk liburan 23 hari (termasuk penerbangan) dari 19 Juli-10 Agustus ini saya hanya perlu ambil cuti 10 hari kerja.. enak toh.. 😛

Hari ini saya menyelesaikan packing koper, baju, CD, toiletteries, obat-obatan, obat ganteng (sisir hehehe..), kamera, sd cards, hape, chargers.. standar ceklist travel lah.  Baju hanya bawa 9 kaos dan 5 jins. Toh nantinya bakal beli2 kaos souvenir dan kaos hard rock café (saya koleksi kaos hard rock), worst come to worse, kalo keabisan baju bersih dan belom sempet beli baju, bisa nyuci sendiri atau cari laundry. Koper sengaja di lowongin, buat nanti beli oleh-oleh.. malah koper kecil dimasukin koper besar saking kosongnya 😀

Buku2 travel Eropa yang saya beli sebelumnya juga saya siapin, Lonely Planet’s ‘Europe on A Shoestring’ (buku ini sangat informatif), jalan-Jalan Hemat ke Eropa, serta beberapa e-book di ipad, sumbangan dari sahabat saya Sigit Prabowo dan Budi Wiharmoko.

Saya juga memesan beberapa makanan vacuum-packed seperti rendang suwir, dendeng balado, rendang paru, kering kentang dari sahabat saya Lelya Ambarsari, buat tambahan lauk di perjalanan 😛 Enak-enak loh, highly recommended buat yang travel lama dan gak bisa jauh-jauh dari makanan Indonesia. Saya sendiri termasuk yang gampang makan apa aja, dan seneng coba kuliner lokal, tapi anak-anak saya agak susah, kalo pagi terbiasa makan nasi. Makanya akhirnya kita bawa lauk, dan nggak lupa bawa rice cooker mini, terutama buat sarapan anak-anak. Ringkas kok, bisa masuk koper.

Paspor, tiket, bookingan hotel, reservasi sewa mobil, euro dan dollar notes.. all zipped in my travel wallet..

We’re ready.. bobo dulu ah.. I feel free..:D

D0 – 19 Juli, Jakarta-Dubai

Jam 2 siang berangkat dari rumah ke bandara Soekarno-Hatta, sampe sana jam 3 an. Check in di counter Emirates terminal 2D, Fligh EK 357. Kebetulan saya sudah pilih seat sebelumnya di website Emirates, jadi tinggal setor koper dan bayar airport tax aja.

Oh iya, karena saya baru perpanjang paspor, paspor baru ini belum terdaftar untuk akses imigrasi e-gate di bandara, jadi saya daftar lagi untuk paspor baru ini. Dan ternyata paspor si bungsu belum bisa didaftarkan untuk akses imigrasi e-gate, harus usia 15 tahun keatas kata petugasnya.

Pas mau masuk ruang tunggu, di sediain paket tajil buat buka puasa, karena pesawat take-off jam 17.40, jadi buka puasa nya pas lagi take-off. Pesawatnya Boeing 777. Perjalanan Jakarta-Dubai yang sekitar 8 jam saya lewatkan dengan nonton, mayan dapet 3 film 😀 Pesawatnya sendiri kayaknya 777 yang seri baruan (777-300ER?), terlihat dari monitor yang lebih besar dan sistem ICE nya yang sudah touch screen.

Sampe Dubai sekitar jam 12 malem waktu Dubai di Terminal B, sementara connecting flight Dubai-Amsterdam jam 8 pagi nya. Hoahmm.. layovernya 8 jam nih.. Cari info terminal next flight nya belum muncul di info monitor.. Yuuk tidur-tidur ayam di Bandara.. mana free wi-fi nya Cuma dapet 30 menit lagi.. 😛

Yang ada tidur 1-2 jam, selebihnya jalan-jalan aja di Bandara Dubai yang kayak shopping mall itu..

Sekitar jam 6 pagi, mandi dulu di shower bandara, segeer.. ngantuknya ilang deh.. setelah cek information display, ternyata connecting flight kami ada di terminal A, musti pindah terminal naik kereta.. abis itu baru boarding ke Flight EK 147.

Kali ini pesawatnya Airbus A380-800, kelas ekonomi, di lower deck lah.. 😛

Perjalanan Dubai-Amsterdam kurang lebih sekitar 6 jam.. kali ini banyakin tidur di pesawat, biar pas sampe udah segar lagi..

Amsterdam, here we come..!

Distance Traveled:  6.568 Km

Accommodation: Dubai Airport couch seat 😛

Places visited: Dubai International Airport

Countries visited: Uni Arab Emirates

Lanjutan di: https://wp.me/p87qVT-1F