Sarajevo, Meeting of Cultures

Sarajevo merupakan Ibu Kota Bosnia & Herzegovina, ia merupakan representasi yang cukup baik untuk gambaran European Jerusalem. Rumah-rumah ibadah pemeluk agama Islam, Katolik, Kristen Ortodox, dan Yahudi saling berdekatan, sehingga dapat mendengar suara azan salat bersamaan dengan lonceng gereja bergema. Sarajevo Meeting of Cultures (Pertemuan Budaya Sarajevo) adalah pesan dari penanda di badan Jalan Ferhadija. Di dalamnya, dua budaya dominan yang pernah membentuk Sarajevo menyatu. Intinya, Sarajevo adalah salah satu kota paling beragam di Eropa mengingat keragaman agama, budaya, dan sejarahnya. Ini adalah kota tempat bertemu. Wilayah Timur dianggap sebagai Ottoman dan Islam, sedangkan wilayah Barat dipandang sebagai Austro-Hungaria dan Kristen. Saat ini, Islam adalah
agama dominan di Sarajevo, yang masih dapat dirasakan berbagai agama dan budaya yang membentuk
kota.


Penanda lokasi “Sarajevo-Tempat Pertemuan Budaya” ini unik, mengingat berada tepat di kedua pengaruh budaya ini bertemu. Tampaknya tempat ini merupakan tempat dimana satu langkah dapat menyeberang satu budaya ke budaya lain. Sarajevo selalu dikenal dengan semangat multikulturalnya, dimana orang-orang dapat hidup berdampingan dengan segalaperbedaan. Sarajevo memiliki sejarah panjang termasuk sejarah yang berdarah. Pada tahun 1914, di kota ini putra mahkota Austria, Franz Ferdinand, dibunuh dan memantik Perang Dunia Pertama. Kemudian tahun 1984 kota ini masuk sejarah secara positif karena pada tahun ini diadakan olimpiade musim dingin.


Delapan tahun setelahnya, sejarah berdarah mulai mengalir lagi di kota ini yang menjadi ajang pertempuran antar etnis Kroasia, Bosnia, dan Serbia yang memperebutkan kota ketika Yugoslavia bubar.
Memulai perjalanan di kota ini di akhir bulan Februari 2024 bersamaan dengan berakhirnya musim dingin. Tidak banyak yang dapat didatangi karena hanya menginap satu malamsebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Belgrade Serbia.


Temukan Mawar Sarajevo
Memasuki area Bascarsija, Anda akan disambut dengan bercak merah di aspal berbentuk mawar. Bercak merah tersebut dikenal sebagai Mawar Sarajevo yang merupakan salah satu dari sisa pengepungan selama perang 1992-1995. Ada sekitar 200 mawar yang tersebar di seluruh kota. Tugu peringatan yang
ditemukan di seluruh kota menggunakan cetakan yang tertinggal di beton dan aspal akibat ledakan mortir. Bentuk bulatnya menciptakan pola unik yang menyerupai rangkaian bunga, kemudian diisi dengan resin merah. Masing masing menandai lokasi di mana setidaknya tiga orang terbunuh. Bekas luka ini adalah sisa-sisa yang paling terlihat dari pengepungan Sarajevo yang terjadi selama Perang Bosnia. Data dari Wikipedia, pengepungan berlangsung selama 1417 hari, yang merupakan pengepungan ibu kota terlama dalam sejarah peperangan modern.


Bascarsija-Kota Tua Ottoman adalah intisari Sarajevo. Rumah-rumah kayu kecil menjajakan dagangan mulai dari barang barang lokal, kafe yang menyajikan kopi kental, para penjual souvenir, hingga makanan khas lokal. Pasar yang ramai sejak abad 15. Jantung Bascarsija adalah alun alun segitiga dengan nama yang sama. Dipenuhi merpati dan wisatawan yang berfoto di depan Sebilj, air mancur kayu bergaya Ottoman yang berasal dari pertengahan abad ke-18, menjadi salah satu simbol kota. Menurut legenda setempat, pengunjung yang minum air dari air mancur ini akan kembali ke Serajevo suatu hari nanti. Dulu ada ratusan sebilj (air mancur umum berbentuk kios), namun kini sebilj terakhir ditemukan di lapangan Bascarsija.


Bosnia merupakan salah satu negara Eropa yang mempunyai banyak masjid dengan arsitektur yang mengesankan. Dari sekian banyaknya masjid di negara ini, terdapat beberapa masjid yang telah dibangun berabad-abad tahun lamanya dan masih bertahan hingga saat ini. Meskipun mengalami banyak kerusakan akibat perang, namun masjid telah mengalami renovasi. Masjid Gazi Husrev-Beg Bascarsija contohnya, adalah permata arsitektur Ottoman Klasik terbaik nan megah. Mahakarya bersejarah ini wajib dikunjungi bagi wisatawan yang mencari perpaduan budaya, seni, dan spiritualitas. Pada 1898, masjid ini menjadi masjid pertama di dunia yang mendapatkan aliran listrik. Masjid terbesar di Bosnia ini selesai dibangun pada tahun 1532 M, dirancang oleh arsitek terkenal Persia Ajam Asir Ali.


Saat melangkah ke halamannya yang luas, kemegahan masjid terungkap. Kagumi tiang marmer tebal dan indah yang menghiasi pintu masuk. Di dalam, pemandangan memikat dengan ruang yang luas dan serasi ditutup permadani merah nan indah, sebagian merupakan hadiah dari para kepala negara Islam. Di tengah halaman berdiri air mancur marmer yang anggun yang tidak hanya menambah estetika tetapi juga tujuan praktis. Peziarah dan pengunjung dapat menggunakan air mancur ini untuk berwudu. Dari menara setinggi 45 meter, azan dikumandangkan 5 kali setiap harinya menandakan waktu sholat.
Bascarsija dikelilingi oleh toko-toko yang ramai, kafe-kafe kuno, jalan yang ramai, dan bangunan-bangunan bersejarah. Tempat ini menjadi titik fokus bagi penduduk lokal dan wisatawan. Siapa nih yang sudah tertarik untuk berkunjung?


Naskah dan foto: Lutfi Djoko D (lutfidjoko@gmail.com)

Tinggalkan komentar