Setelah negara Yugoslavia bubar pada tahun 1991, Kosovo menyatakan kemerdekaan pada September 1992, namun saat itu hanya Albania yang mengakui kemerdekaan Kosovo. Serbia kemudian melancarkan aksi militer untuk menumpas gerakan separatisme Kosovo, sampai kemudian NATO campur tangan dan memaksa Serbia menarik pasukannya dari Kosovo pada tahun 1999. Setelah masa transisi, akhirnya Kosovo menyatakan independensi dari Republik Serbia pada Februari 2008, namun sampai saat ini Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.

Bagi pemerintah Serbia, Kosovo masih merupakan daerah otonom mereka. Sebagian negara-negara dunia sudah mengakui Kosovo sebagai negara berdaulat. Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis dan Australia termasuk dari 111 negara anggota PBB yang sudah mengakui kemerdekaan Kosovo. Tapi Serbia, Rusia, Israel dan beberapa puluh negara lain termasuk Indonesia belum mengakui kemerdekaan Kosovo.
Saya berkunjung ke Kosovo pada tanggal 8-9 April 2017. Dari Podgorica, ibukota Montenegro, saya mengemudi melalui Albania. Saat memasukan nama hotel tempat saya menginap di Kosovo ke google maps, ternyata Kosovo tidak di support oleh offline maps system milik google. Wah, repot nih.. terpaksa gps saya set hanya sampai desa Morine, desa di perbatasan Albania-Kosovo. Dari Podgorica ETA sampai perbatasan Kosovo sekitar 4 jam.
Saya berkunjung ke Kosovo pada tanggal 8-9 April 2017. Dari Podgorica, ibukota Montenegro, saya mengemudi melalui Albania. Saat memasukan nama hotel tempat saya menginap di Kosovo ke google maps, ternyata Kosovo tidak di support oleh offline maps system milik google. Wah, repot nih.. terpaksa gps saya set hanya sampai desa Morine, desa di perbatasan Albania-Kosovo. Dari Podgorica ETA sampai perbatasan Kosovo sekitar 4 jam.
Setelah melalui perbatasan Montenegro-Albania, terasa kondisi jalanan lebih baik di banding Montenegro. Jika dulu Albania dikenal sebagai negara paling miskin di Eropa, sekarang tidak lagi. Beberapa negara-negara pecahan eks Yugoslavia dan eks Uni Sovyet ada yang lebih miskin dari Albania. 2 jam masuk wilayah Albania, mobil saya di setop lagi sama Polisi. Dia nanya saya mau kemana, waktu saya jawab mau ke Kosovo, dia menyuruh saya lanjut.

Sekitar 1 km kemudian, ada rest area dengan pemandangan cantik di tepi danau Drin. Saya beristirahat sejenak di desa Kukes ini, sekalian foto-foto. Selepas rest area ini, jalannya masuk highway E851. Cukup luar biasa konstruksi highway ini, hampir separuhnya merupakan jalan layang yang membelah kawasan pegunungan Maja E Zeze. Setelah sekitar 4 jam dari Podgorica, kami tiba di perbatasan Albania-Kosovo. Berbeda dengan perbatasan di tempat lain yang umumnya ada 2 pos imigrasi dari masing-masing negara, di perbatasan Albania-Kosovo ini posnya joint-immigration. Paspor di stempel keluar Albania dan di stempel masuk Kosovo oleh petugas yang sama. Tapi ternyata dokumen asuransi mobil yang saya sewa tidak mencakup Kosovo. Oleh petugas imigrasi saya diminta menepi dan membeli polis asuransi tambahan di loket. Harga asuransi tambahan ini 15 euro yang berlaku 1 bulan. Setelah asuransi tambahan saya perlihatkan ke petugas imigrasi, kami dipersilakan lanjut.
Kosovo ini ternyata sangat di dukung secara politik dan ekonomi oleh Albania. Sekitar 95% penduduk Kosovo adalah muslim dan sebagian besar keturunan Albania. Sepanjang jalan dari perbatasan Albania-Kosovo menuju Prishtina, ibukota Kosovo, banyak terpasang bendera Albania. Highway antara Albania sampai ke Prishtina pembangunannya juga di danai oleh Albania.

Oh ya, jika anda berencana berkunjung ke kawasan Balkans dan ingin mengunjungi Serbia dan juga Kosovo, jangan ke Kosovo terlebih dahulu. Banyak artikel di internet, wisatawan di tolak masuk wilayah Serbia karena masuk Kosovo terlebih dahulu. (Cap Kosovo di paspor sudah ada saat mau masuk Serbia). Jika anda mau mengunjungi kedua negara, sebaiknya kunjungi Serbia dulu, baru ke Kosovo. Maklum lah, Serbia masih menganggap Kosovo bagian dari negaranya.
Sejak masuk wilayah Kosovo, offline navigation google maps saya tidak berfungsi. Saya hanya mengandalkan road signs menuju Prishtina. Sekitar jam 9 malam, 5 km menjelang Prishtina, kami berhenti untuk makan malam di KFC yang berada di kawasan pom bensin. Sambil makan, saya mencoba melihat peta secara manual, dan membuat panduan navigasi dengan catatan di kertas. Tujuan kami adalah Hotel Apollonia, tempat kami menginap malam itu. Selesai makan, kita jalan lagi dengan navigasi manual. Akibat tidak tahu kondisi jalan dan hanya mengandalkan peta bisu, ternyata rute navigasi yang saya pilih melewati jalan-jalan sempit yang kadang hanya muat 1 mobil. Akhirnya sekitar jam 10 malam, kami sampai di Hotel Apollonia. Hotel 4 lantai ini ternyata tidak ada lift nya, untung dapat kamarnya di lantai 2, tidak terlalu capek angkat koper.

Setelah berberes, kami beristirahat sambil menonton televisi lokal. Tak lama saya tertidur, namun terbangun tengah malam karena kamar terasa sangat dingin, Rupanya mati listrik, saya melongok keluar jendela, sekeliling hotel gelap gulita, sempat terpikir, jangan-jangan ada serangan udara dari Serbia.. tapi terus saya mikir lagi.. kan sudah lebih dari 15 tahun gencatan senjata antara Sebia dan Kosovo.. udah lah tidur aja lagi, aman mustinya 🙂 Sekitar jam 3 dini hari listrik menyala kembali, makin nyenyak deh tidur diruangan yang kembali hangat. Paginya tanggal 9 April pagi kami sarapan di hotel. Sarapan disini tidak buffet, tapi dibuatkan sesuai pesanan. Saya memesan omelette dengan sosis ayam dan keju. Cukup enak masakannya. Setelah sarapan, kami checkout dari hotel sekitar jam 11 pagi, untuk mengunjungi beberapa obyek wisata di Kosovo.

Tujuan utama kami adalah kawasan Bulevardi Tereza. Ini adalah sebuah boulevard luas untuk pejalan kaki, yang merupakan pusat kota Prishtina. Di sekitar boulevard ini terdapat beberapa landmark Prishtina, juga gedung-gedung pemerintahan dan gedung dewan perwakilan rakyat. Di seberang boulevard ini terdapat salah satu Masjid besar di Prishtina, masjid Xhamia E Carsishe.

Di kompleks boulevard ini ada 3 monumen yang paling terkenal. Pertama adalah monumen Skanderbeg. Monumen ini dibuat untuk menghormati jendral Albania yang memimpin pembebasan Albania dari kesultanan Ottoman di abad 15. Sebelum era Yugoslavia, Kosovo pernah menjadi bagian dari Albania. Selain di Pristina, monumen Skanderbeg ini juga terdapat di Tirana, Albania.

Monumen kedua di kawasan ini adalah monumen Nena Tereze (bunda Teresa). Biarawati peraih nobel perdamaian ini lahir di kota Kosovo Vilayet pada tahun 1910, tapi saat ini kota kelahiran Teresa tersebut berada di wilayah Macedonia, negeri tetangga Kosovo saat ini. Ayah Teresa berasal dari Prizren, Kosovo. Warga Kosovo tetap menganggap bunda Teresa sebagai salah satu putra terbaik bangsa Kosovo, meskipun secara geografis kota kelahiran bunda Teresa saat ini ada di wilayah Macedonia. Dibanding dua monumen lain di kawasan ini, monumen Nena Tereze ini kecil saja, terletak di depan kawasan pertokoan yang ramai.

Monumen ketiga adalah monumen Ibrahim Rugova, yang merupakan pemrakarsa pemisahan Kosovo dari Serbia, dan menjadi presiden pertama Kosovo antara tahun 1992-2000 dan kemudian kembali menjadi presiden pada tahun 2002 sampai wafat di tahun 2006. Beliau dijadikan pahlawan nasional dan diangkat sebagai bapak pendiri bangsa Kosovo.

Di kawasan Bulevardi Nene Tereza ini terdapat toko-toko dan juga butik merk internasional. Namun uniknya, meskipun ini adalah kawasan belanja dan tetdapat berbagai landmark kota Pristina, tidak satupun kios atau toko disini menjual souvenir Pristina atau Kosovo. Kami memasuki beberapa toko dan kios di sepanjang boulevard, tidak ada yang menjual souvenir. Dari berbagai kota yang kami kunjungi dalam liburan kali ini, hanya Pristina yang tidak dapat souvenirnya.
Sekitar jam 1 siang, kami meninggalkan Pristina menuju destinasi selanjutnya, Skopje, ibukota Macedonia.
Halo, salam
Salam kenal ya saya rachma dan saya menyukai sekali tulisan anda, cukup mengenang kan dan ringan untuk di baca..
Mohon info dong pak…Saya tertarik travelling ke serbia dan negara2 balkan pertengahan tahun mendatang mumpung serbia free visa untuk indonesian, setelah saya baca tulisan anda tentang kosovo, apa saya harus apply visa dulu untuk masuk ke kosovo via serbia ? Saya coba hub imigrasi kosovo untuk wn indo katanya harus apply visa dulu , waktu itu saya rencana masuk ke kosovo lewat turki.. Kalau lewat serbia bisa langsung atau bagaimana…mohon bantuannya ya …trims
SukaSuka
Hi Rachma..
Apabila anda punya visa schengen.. masuk Kosovo bisa dengan visa schengen tersebut, tapi apabila belum punya visa schengen, harus punya visa Kosovo tersendiri. Masalahnya Indonesia belum mengakui kemerdekaan Kosovo, jadi belum ada kedutaan disini. Sepertinya akan lebih mudah mengurus visa schengen disini daripada mengurus visa Kosovo diluar.
Tapi tentunya visa schengen nya harus dipakai juga masuk ke salah satu negara Schengen.
SukaSuka
Baik, terima Kasih infonya ya pak, sangat membantu sekali, sukses selalu dan saya tunggu cerita2 travelling menarik lainnya Dr anda.
SukaSuka
Mas nanya lagi ya, ini kebetulan emg rute saya jalan nanti september. Sepertinya agak sulit kah ke negara2 Balkan menggunakan akses public transport? Terlebih google maps mati, lalu kita mengandalkan apa untuk membaca arah jalan? Terima kasih
SukaSuka
Di negara balkans saya sewa mobil.. dengan pertimbangan bebas mau kemana aja, nggak tergantung jadwal publ8c transport. Tapi kalo liat inrernet, jaringan bus dan kereta disana cukup bagus.
Waktu saya sewa mobil google maps berfungsi di semua negara balkans, kecuali Kosovo. Pas di Kosovo ya pake cara tradisional, baca peta lipat dan liat rambu petunjuk jalan.. 😀
SukaSuka
Ooh ic. Satu lagi deh nih pertanyaannya. Ahahaha diborong ya. Apakah internet yang dipakai di negara2 balkan tersebut? Kebetulan perjalanan saya dimulai dari jerman poland czech lalu ke bawah dan akhirnya di Rumania. Saya masih bingung mencari tips untuk berinternet mudah dah murah. Banyak sekarang modem wifi yg bisa disewa dari Jakarta, cuma saya ragu apakah bisa diakses di negara balkan? Atau baiknya beli kartu simcard setiap pindah negara (pindah 10 negara kesian juga itu hp saya ahaha). Atau ada saran lain mas? Makasiyyy sebelumnya
SukaSuka
Waktu di balkans say brli sim.card Bulgaria.. untuk download offline maps seluruh wilayah2 yang saya kunjungi.. setelah maps bya dapet ya pake offline maps aja.. internet andalkan wifi di hotel, restoran dan beberapa.public places.
Sekarang ini XL pass bisa dipakai di 4 negara balkans.. lumayan membantu..
SukaSuka
Mas Nelwin..untuk ke negara schengen kl dari negara balkan bermasalah ngga sih
SukaSuka
Hi Indi..
Kalo punya visa Schengennya yang multiple entry.. gak ada masalah.. lancar2 aja kok..
SukaSuka
Selamat malam pak, saya mau tanya kemarin bapak mengujungi kosovo melalui serbia apakah ada pemeriksaan visa atau paspor, soalnya saya berencana travel ke kosovo melalui serbia. Dan kalau boleh tau waktu itu bapak membuat visa apa ya pak?
SukaSuka
Hi Ria..
Kemarin itu saya masuk Kosovo lewat Albania.. untuk masuk Kosovo via Albania memerlukan visa Schengen.
Sampai saat ini Serbia masih menganggap Kosovo bagian dari serbia. Dari beberapa artikel yang saya baca, kalau anda masuk Kosovo dari Serbia, tidak ada border checkpoint.
Tapi anda harus keluar Kosovo lewat Serbia lagi.
Jika anda bablas keluar Kosovo menuju negara selain Serbia, anda bisa dianggap belum pernah keluar dari Serbia, bisa dianggap overstay.
SukaSuka
Halo salam kenal , kalau boleh tau jika dr indo langsung terbang ke kosova apa bisa tanpa visa ?
SukaSuka
Halo Fara.. jika anda punya Schengen Visa multi-entry, dan sudah dipakai sebelumnya, bisa masuk Kosovo tanpa visa Kosovo..
SukaSuka
Trimakasi sudah di reply , Sebenernya saya belum memiliki visa tsb . Dan baru pertama kali ingin ke luar negri. Sebagai saran, selain visa schengen apa ada option visa lain untuk ke kosova jika dari indo??
SukaSuka
Hi Fara.. tentunya visa dari Kosovo juga bisa dipakai untuk masuk melalui bandara Pristina. Namun Indonesia belum punya hubungan diplomatik dengan Kosovo, jadi tidak ada kedutaan Kosovo di Indonesia.
Pilihan yang ada hanya pakai Schengen visa jika ingin ke Kosovo langsung dari Indonesia.
SukaSuka
Hi mas Nelwin,
Saya sangat tertarik dengan tulisannya.
Saya berencana mengunjungi negara Kosovo dalam waktu dekat ini, kemungkinan akan stay di Kosovo kurang lebih 90 hari.
Mau tanya nih mas, bila saya akan stay di Kosovo (via Serbia) selama 90 hari dengan menggunakan visa Amerika, membaca tulisan https://www.reddoorz.com/id-id/blog/tourist-spot/9-negara-bebas-visa-di-eropa-buat-warga-indonesia bahwa paspor Indonesia bisa mengunjungi Serbia dengan menggunakan visa Amerika selain visa Schengen, saya ingin memastikan lagi ke mas Nelwin, apakah bisa mas?
Konsekuensinya apa ya mas bila saya bablas dari Kosovo balik ke Indonesia / ke negara lain, ke Amerika misalnya tanpa melalui Serbia (yang dianggap overstay)?
Selain itu, apakah saya bisa langsung dari Indonesia ke Kosovo dengan bermodalkan visa Amerika? Dan kembali ke Indonesia dengan tentram dan damai dikarenakan Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo – just in case saya ditolak masuk ke Indonesia 😀 setiba saya dari Kosovo.
Mohon pencerahannya mas.
Terima kasih.
SukaSuka
Hi Cecile..
Untuk Serbia, WNI tidak perlu visa sama sekali.. tidak punya visa USA pun WNI bisa masuk Serbia, bebas visa.. seperti kita ke Singapura atau Malaysia aja, cukup bawa paspor.
Karena Serbia menganggap Kosovo sebagai wilayahnya, memasuki Kosovo dari sisi Serbia tidak masalah. Namun jika dari Kosovo lanjut ke negara lain tanpa kembali ke Serbia, terus terang saya belum punya pengalaman..
daripada beresiko dianggap overstay di Serbia, saran saya kembali dulu ke Serbia, baru travel ke negara lain..
SukaSuka